Nasional

Dear Gen Z agar Tidak Jadi Generasi yang Rapuh

Ahad, 23 Februari 2025 | 07:37 WIB

Dear Gen Z agar Tidak Jadi Generasi yang Rapuh

Foto bersama setelah diskusi di Lantai 2 Graha Aswaja NU Tangsel, Ciputat, Tangsel, Sabtu (22/2/2025). (Foto: NUOB/Windi)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Pemimpin Umum NU Online Banten H Abdullah Mas’ud mengatakan, Generasi Z atau Gen Z biasanya sudah tak asing lagi dengan aroma digital. ’’Generasi Z, zilenial, disebut-sebut, dari luar terlihat bagus. Namun sisi dalamnya rapuh,” imbuh pria asal Gresik, Jawa Timur, itu saat menjadi pembicara pada diskusi terbatas bertema NU, Media, dan Generasi Digital yang digelar NU Online Banten (NUOB) di Aula Mini KH Ma’ruf Amin, Lantai 2 Graha Aswaja NU Tangerang Selatan (Tangsel), Ciputat, Tangsel, Sabtu (22/2/2025).


Menurut pria yang kini menakhodai Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangsel itu, Gen Z yang dikategorisasi mereka yang lahir dari 1997 hingga 2012, perlu sentuhan baru karena ada yang bilang mudah tersinggung. ’’Mudah bosan dan minim daya juang dalam mengarungi kehidupan,” imbuh suami Ketua Pimpinan Pusat Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah itu.


Saat ditanya peserta diskusi terbatas tentang bagaimana kiat agar gen Z tidak rapuh, dia mengatakan, keterbatasan yang ada pada Gen Z bisa dilatih dengan proses agar mentalnya menjadi kuat.’’Hanya Gen Z yang berasal dari pesantren bisa lebih tangguh, terutama membangun karakter baik, karena biasanya di pesantren kemandirian dan kedisplinan ditanamkan,’’ imbuhnya.



Terkait Gen Z yang dikatakan cepat bosan, dia melanjutkan, bisa jadi karena lingkungan yang memengaruhinya.’’Solusinya, tekun, rajin, sabar untuk penguatan diri ke dalam,’’ terangnya.


Dan, tambahnya, ada kecenderungan Gen Z dimanjakan dengan keadaan. Ini mungkin lahir dari orang tua yang sudah mapan dan dalam situasi lingkungan yang berbeda dengan dulu. ’’Berbeda dengan generasi sebelumnya yang penuh perjuangan. Ingin apa-apa, harus usaha dan berproses dulu. Sekarang ingin sesuatu, tetap dengan duduk manis saja sudah bisa,’’ jelasnya.


Dalam kesempatan itu, dia juga berpesan agar Gen Z membekali dengan literasi yang cukup.’’Banyak membaca. Jangan hanya mengandalkan AI (artificial intelligence), Google, misalnya. Informasi yang disampaikan perlu diverifikasi, cek lagi, karena tak jarang, seakan-seakan betul, tapi terkadang ngawur,’’ pungkasnya.


Sekadar diketahui, diskusi terbatas ini digelar dalam rangka hari lahir (harlah) ke-4 NUOB sekaligus menyemarakkan Harlah ke-102 NU. Selain diskusi, rangkaian kegiatan lain yang digelar adalah temu redaksi yang membahas evaluasi 2024 dan proyeksi 2025, penyerahan laporan NUOB 2024, dan tasyakuran ditandai dengan doa, potong tumpeng, dan makan bersama.


Hadir dalam diskusi terbatas Komisaris PT Buminu Media Utama H Anam Anshori, awak redaksi, santri, serta mahasiswa dan mahasiswi dari Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Amanah Al-Gontory. (Singgih Aji Purnomo)

ADVERTISEMENT BY OPTAD

ADVERTISEMENT BY ANYMIND