GKMNU Lebak Ingatkan Keluarga sebagai Kunci Hidup Bermasyarakat
Rabu, 4 Desember 2024 | 16:52 WIB
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Gerakan Keluarga Maslahat Nahdhatul Ulama (GKMNU) Lebak H Deden Zainul Farhan mengatakan, keluarga sebagai kunci hidup bermasyarakat, harus bisa memosisikan diri di tengah ketika berhadapan dengan berbagai keragaman masalah di luar.’’Moderasi agama itu lebih ke masalah sikap, bukan maslaah Aqidah. Sekali lagi moderasi itu soal sikap. Tidak ektrem kanan atau tidak ekstrem kiri. Tidak boleh mudah menyesatkan," katanya saat Workshop Moderasi Beragama di Aula Desa Sumur Bandung, Cikulur, Lebak, Banten, Rabu (4/12/2024).
Prinsip moderasi beragama dalam keluarga, lanjutnya, adalah tasamuh (toleransi), tawazun (seimbang), i'tidal (adil) dan musyawarah (dialog).’’Sikap moderat ini harus ditanamkan sejak dini dalam lingkup keluarga. Insyaallah akan terwujud keluarga dan masyarakat yang harmonis, maslahat, aman, dan damai," harapnya.
Dijelaskan, keluarga hendaknya dibentengi dari hal-hal buruk yang datang dari luar. "Hari ini informasi sangat cepat dan beragam. Maka kita harus jadi masyarakat yang moderat, yang bisa berdiri di tengah dan di antara jutaan informasi itu," ujar mantan ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Lebak itu.
Pengasuh Pondok Pesantren al-Farhan Cipanas itu melanjutkan, moderasi sendiri sama sekali bukanlah istilah yang baru. "Maknanya tidak berlebihan, di tengah-tengah atau sedang-sedang saja. Dalam istilah Arab ini dipadankan dengan wasath, tawassuth atau wasathiyah," terangnya di hadapan peserta yang di antara terdiri atas GKMNU, sejumlah badan otonom NU, pelajar, dan masyarakat.
Baca Juga
GKMNU Adalah Gerak Cinta NU
Ditambahkan, moderasi beragama tidak bisa dilepaskan dari konsep agama. Apalagi, hidup di Indonesia. "Semua sektor kehidupan sangat dipengaruhi agama. Karena itu, moderasi beragama harus menjadi landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," imbuhnya seperti rilis yang diterima NUOB. (*)
Terkini
Lihat Semua