• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 3 Mei 2024

Opini

GKMNU Adalah Gerak Cinta NU

GKMNU Adalah Gerak Cinta NU
Spanduk GKMNU terpasang di Lebak. (Foto: NUOB/Mursyid A)
Spanduk GKMNU terpasang di Lebak. (Foto: NUOB/Mursyid A)

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meluncurkan Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU), beberapa waktu lalu. Ini merupakan kerja berskala besar. Kita tahu program yang dibawa GKMNU ini juga beragam dan memang menjadi hal dasar yang harus diwujudkan. Sebut saja misalnya pendidikan dan kesehatan. Seperti yang disampaikan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, tujuan dari GKMNU adalah bentuk refleksi dari cita-cita para pendiri dan muassis Nahdlatul Ulama serta terciptanya dampak nyata organisasi di tengah masyarakat Nahdliyin.



Demi terciptanya cita-cita tersebut, diperlukan berbagai pendukung yang dibentuk dan diharuskan ikut mengambil peran. Salah satunya adalah Satuan Tugas (Satgas) GKMNU. Tugas satgas ini yang paling awal adalah pemasangan stiker, pemasangan, dan pendataan.



Kenapa GKMNU harus dilakukan? GKMNU membawa sebuah program yang isinya adalah untuk kemaslahatan umat. Pengurus Besar NU merancangnya dengan penuh khidmat dan serius menyikapi permasalahan yang ada di Masyarakat, khususnya Nahdliyin. Satgas GKMNU menyikapi program ini dengan cerdas, sehingga masalah yang dihadapi ketika hendak menyukseskan GKMNU dapat dilampaui.



Ini semua adalah untuk kebaikan bersama, untuk kebaikan umat. Al-Ghazali mengatakan,  sungguh kecintaan hati orang yang berbuat baik merupakan sesuatu yang bersifat pasti, tidak bisa ditolak. Itu merupakan watak dan naluri yang tidak bisa diubah.



Adapun cinta, menurut Erich Fromm, adalah tindakan. Artinya cinta adalah sesuatu yang aktif. Maka dalam cinta yang paling utama adalah memberi bukan menerima. Komunikasi NU, PBNU sampai ke bawah dan umat, serta Satgas GKMNU dari pusat sampai ke bawah dan umat harus lebih ditingkatkan lagi atau harus lebih saling mencintai, karena lanjut Fromm ketika dua insan merasakan cinta, yang ada dalam dirinya adalah kesatuan bukan sebaliknya.




Jika rasa kesatuan itu sudah didapat, maka rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap GKMNU akan semakin tinggi. Rasa tanggung jawab ini menjadi salah satu modal yang akan menyukseskan GKMNU. Ketika GKMNU sudah berjalan, maka gerak cinta NU akan semakin tumbuh kuat, dan wujud nyata cinta NU bukan hanya sebuah konsep, tetapi dapat disentuh dan dirasakan.



Wawan Sutaji, Anggota GP Ansor PAC Patia, Pandeglang; Lulusan Aqidah dan Filsafat Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung.


Opini Terbaru