• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 19 Mei 2024

Banten Raya

Ketika Bahtsul Masail Menjadi Tradisi Pesantren di Jabodetabek

Ketika Bahtsul Masail Menjadi Tradisi Pesantren di Jabodetabek
Ketua PCNU Tangsel H Abdullah Mas’ud (kiri) didampingi Ketua LBM PCNU Tangsel Kiai M Hanifuddin menyampaikan sambutan di Ma'had Darus-Sunnah Jakarta, Ciputat, Tangsel, Ahad (5/5/2024). (Foto: SSY Pesantren Darus-Sunnah)
Ketua PCNU Tangsel H Abdullah Mas’ud (kiri) didampingi Ketua LBM PCNU Tangsel Kiai M Hanifuddin menyampaikan sambutan di Ma'had Darus-Sunnah Jakarta, Ciputat, Tangsel, Ahad (5/5/2024). (Foto: SSY Pesantren Darus-Sunnah)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangerang Selatan (Tangsel) H Abdullah Mas’ud mengapresiasi Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PCNU Tangsel yang istikamah mengadakan bahtsul masail (BM).’’LBM ini tidak hanya mengadakan BM di Tangsel, tetapi juga menjalin kerja sama dengan LBM di kota atau kabupaten sekitar,’’ ujarnya seperti dikutip dari Youtube akun resmi Pesantren Darus-Sunnah, Ahad (5/5/2024).



Suami Ketua Pimpinan Pusat Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah itu juga menyampaikan terima kasih kepada Ma’had Darus-Sunnah, yang menjadi tuan rumah BM."Harapannya, BM dapat diintensifkan tidak hanya sekali dalam satu tahun. Kalau memungkinkan, diinisiasi secara daring satu bulan sekali rutin,’’ harap pimpinan Pondok Pesantren Al Nahdlah Depok, Jawa Barat, tersebut.



Dalam sambutannya pada BM yang digelar LBM PCNU Tangsel di Ma'had Darus-Sunnah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan, Ahad (5/5/2024), owner Paramuda Travel itu menekankan pentingnya BM untuk dilestarikan. "Bahtsul masail adalah tradisi salafussaleh yang harus kita jaga. Menjadi amanah kita semua untuk merawatnya, terutama LBM," tegas pria yang memakai kemeja putih lengan panjang dipadu peci hitam.



Menurutnya, BM berperan penting dalam upaya melahirkan fuqaha (ahli fiqih) di masa mendatang. Juga menjadi ladang kaderisasi, karena pengaderan ulama yang sesungguhnya ada di LBM. "Kalau sudah berjalan, kita tidak khawatir kekurangan ulama yang faqih di masa depan," imbuh pria yang kesehariannya beraktivitas di Kementerian Pemuda dan Olahraga itu.



Sedangkan Ketua LBM PCNU Tangsel Kiai Muhammad Hanifuddin mengatakan, BM menjadi momentum yang harus dirawat untuk bersinergi mengadakan kegiatan yang bermanfaat."Pelan-pelan kita merangkak bersama, BM di Jabodetabek dalam lima tahun terakhir sudah mulai menjadi tradisi," tutur kiai yang sedang menyelesaikan S3 itu.


Seperti diberitakan sebelumnya, BM digelar LBM PCNU Tangsel di Aula Kiai Idris Kamali Ma'had Darus-Sunnah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu dan Ahad (4-5/5/2024), pukul 07.30-12.00 WIB. Pada Sabtu, khusus untuk putri, sedangkan Ahad untuk putra. Bahasan untuk bahtsul masail putra adalah seputar akad unik yang sudah menjadi tradisi. Sedangkan untuk putri membahas problematika tren hijab lilit leher.



Panitia mengundang puluhan pesantren di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Hanya, pada kegiatan hasil sinergi dengan Ma'had Darus-Sunnah Jakarta yang sekaligus dalam rangka haul ke-8 KH Mustafa Yakub itu, tidak semua mengirimkan delegasi.’’20 pesantren diundang. Baik untuk BM putra maupun putri,’’ ujar Kiai Hanif yang sering memakai kemeja putih lengan panjang kepada NUOB.  Di BM putri misalnya, hanya 9 pesantren yang mengirimkan wakilnya. Sebanyak 30 peserta antusias membahas masalah problematika tren hijab lilit leher.



Izza Farhatin Ilmi, mushahih BM putri, mengatakan, suasana BM berlangsung atraktif. Terkait hasil rumusan jawaban dari persoalan yang dibahas, hingga berita ini dibuat, masih diseleksi dan disaring oleh tim perumus.



Demikian juga untuk hasil BM putra. Menurut Kiai Hanif, rumusan masih dirapikan.’’Hasil BM utuhnya menyusul ya. Semoga sehari-dua hari ini sudah jadi,’’ jawab dosen Ma'had Darus-Sunnah Jakarta itu kepada NUOB via layanan perpesanan, Ahad (5/5/2024) malam. (Dian Sophya)


Banten Raya Terbaru