Banten Raya

KH Dedi Mahfudin: Pengurus NU Harus Solid dan Satu Komando dalam Berkhidmat

Ahad, 16 Maret 2025 | 02:51 WIB

KH Dedi Mahfudin: Pengurus NU Harus Solid dan Satu Komando dalam Berkhidmat

Ketua PCNU Kota Tangerang KH Dedi Mahfudin saat acara buka bersama dan pembekalan pengurus MWCNU Ciledug. (NUOB/Arfan)

Kota Tangerang, NU Online Banten

Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tangerang, KH Dedi Mahfudin, menegaskan pentingnya penerapan sistem kolektif kolegial dalam kepengurusan NU di setiap tingkatan.

 

"Setiap struktur harus bisa menerapkan kolektif kolegial, tidak bisa seperti tukang cukur yang bekerja sendiri-sendiri. Semua harus berjalan sesuai fungsi dan strukturalnya," tegasnya pada acara buka bersama dan pembekalan Pengurus MWCNU Ciledug, di PPTQ Al Aziziyah, Sabtu (15/3/2025).

 

Ia menekankan, bahwa keseragaman perspektif dalam menjalankan visi NU sangat penting, baik bagi pengurus, badan otonom (banom), maupun lembaga di bawah naungan NU. 

 

Salah satu langkah konkret yang saat ini dilakukan oleh PBNU adalah menertibkan sistem administrasi. Termasuk mekanisme persuratan yang tidak boleh lagi dibuat secara asal-asalan mencegah penyalahgunaan kepentingan pribadi.

 

"Saya berharap banom dan lembaga di Ciledug bisa bersinergi. Tidak ada lagi perbedaan status, karena semua sama-sama mengurusi NU," tegasnya.

 

Kiai Dedi Mahfudin juga menggarisbawahi kekompakan dan pentingnya sinergitas sesama pengurus. Terutama dalam momentum aksi sosial. Dan memiliki kesadaran membantu sesama pada saat terjadinya musibah bencana alam.

 

"Tidak boleh lagi masing-masing bergerak sendiri-sendiri dalam penggalangan dana. Semua harus terorganisir dan satu komando dalam berkhidmat" tambahnya.

 

Kiai jebolan Tebuireng ini juga mendorong pengurus di setiap level, untuk membentuk anak ranting agar NU semakin solid. Dan menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat. Sebab, pengurus NU memiliki tanggung jawab yang besar kepada umat.

 

"Hari ini kita punya tanggung jawab untuk mewujudkan visi NU di semua aspek kehidupan. NU harus bisa diterima oleh semua kalangan dan dirasakan manfaatnya oleh umat," ujarnya.

 

Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa NU didirikan atas tirakat dan riyadhoh para wali Allah, sehingga perjuangan di dalamnya harus dilakukan dengan penuh kesungguhan. Mengorganisir kebaikan untuk mencegah keburukan yang sistematis.

 

"Kebaikan yang tidak terorganisir akan kalah oleh keburukan yang tersistematis. Al haqqu bila nidzom yaghlibuhul baatilu ma'a nidzom, karena itu, kita harus bergerak dalam satu arah dan satu komando," tegasnya.

 

Ia juga berharap, MWCNU Ciledug bisa menjadi contoh bagi kepengurusan NU di wilayah lain, mengingat tanggung jawab utama NU adalah mengurusi umat dengan penuh dedikasi dan keikhlasan.

 

"Semoga dengan solidnya MWCNU Ciledug, bisa menjadi percontohan bagi pengurus NU di wilayah lain," imbuh kiai Dedi.