Konferensi MWCNU Cipondoh, Ketua PCNU Kota Tangerang Ingatkan Disiplin Tata Kelola Organisasi
Sabtu, 4 Januari 2025 | 17:12 WIB
Kota Tangerang, NU Online Banten
Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tangerang, KH Dedi Mahfudin menyampaikan, konferensi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) merupakan bagian dari aturan yang telah ditetapkan dalam peraturan perkumpulan (Perkum). Harus dijadikan sebagai acuan dan dilaksanakan oleh seluruh jam'iyyah NU.
"Konferensi ini bagian dari aturan yang diatur dalam Perkum, kemudian yang harus dijadikan acuan dan harus dilakukan oleh semua jam'iyyah di keluarga besar NU, termasuk di dalamnya jamiyyan MWCNU," tegasnya, di Pondok Pesantren Al Fatihah, Cipondoh, Jumat, (3/1/2025) malam.
Semua tatakelola organisasi, kata Kiai Dedi, telah diatur dalam Perkum. Sehingga, semua unsur pengurus tidak memiliki kewenangan untuk mengubah dan wajib mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Karena, jika melanggar atau keluar dari ketentuan tersebut, hal itu tidak diperbolehkan.
"Ini semuanya sudah diatur dalam Perkum, kita tidak bisa mengatur atau mengubah Perkum. Mudah-mudahan kita bisa mengikuti aturan yang telah di tetapkan. Jika keluar dari yang telah ditetapkan tentu tidak diperbolehkan," ungkap Kiai Dedi.
Ia mengimbau, kepada segenap pengurus jika tidak memenuhi persyaratan, harus legowo. Karena mengurus NU tidak harus menjadi pengurus. Sebagaimana dawuh Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari.
"Ingat dawuh Mbah Hasyim, siapa pun yang ingin mengurusi NU, bukan sekedar menjadi pengurus, akan dianggap sebagai santrinya. Jika sudah menjadi santrinya, maka beliau akan mendoakannya agar wafat dalam keadaan khusnul khatimah beserta anak cucunya," terang Kiai Dedi.
Lebih lanjut, ia mengutip dawuh KH As’ad Syamsul Arifin, bahwa NU harus diperlakukan seperti seorang istri. Sosok yang dijaga dan dinafkahi. Memberikan kontribusi dalam menjaga, mengembangkan dan menghidupi organisasi ini dengan sepenuh hati.
"Seperti dawuhnya Mbah As'ad Syamsul Arifin, Jadikan NU itu seperti istrimu, yang harus kau pelihara dan kau nafkahi. Jangan dibalik, pengen dijaga oleh NU, pengen dinafkahi oleh NU, kualat nanti,"
Jangan sampai pemahaman ini terbalik, kata Kiai Dedi, di mana seseorang justru ingin dijaga dan dinafkahi oleh NU tanpa memberikan kontribusi. Sikap seperti itu dinilai dapat mendatangkan akibat yang tidak baik, bahkan bisa dianggap sebagai bentuk kelalaian dalam berkhidmat kepada NU.
"Atas nama Ketua Tanfidziyah, selamat menggelar Konferensi ke-IV, siapapun nanti yang terpilih, maka itulah pimpinan kita yang akan menjadi pemimpin jam'iyyah. Tidak boleh ada oposisi, kualat nanti," tandas Kiai Dedi.
Sementara, Camat Cipondoh Marwan mengingatkan, jangan hanya menjadi besar diri dalam NU, tetapi besarkanlah organisasi. Sebab, jika kader NU berupaya dengan penuh keikhlasan dan dedikasi, maka secara otomatis akan menjadi besar di dalamnya.
"Jangan sekali-kali membesarkan diri di NU, tapi besarkan NU, maka secara otomatis kita sendiri akan ikut dengan kebesaran NU itu sendiri," pesan Marwan.
Selain itu, ia juga mengingatkan akan pentingnya untuk mempelajari nilai-nilai dan ajaran yang telah dirumuskan oleh pendiri NU. Mengikuti arah gerak organisasi dengan baik. Dengan begitu, dapat dipastikan setiap langkah dan kontribusi yang diberikan tidak menyimpang dari prinsip dan tujuan NU.
"Yakin semua yang ingin masuk ke dalam NU, jalani khidmat dengan baik untuk kepada masyarakat. Tidak menutup kepentingan rejeki kita akan terbuka, begitupun harkat dan martabat kita yang akan naik," tandas Marwan.
Diketahui, MWCNU Cipondoh menggelar Konferensi ke-IV. Mengusung tajuk 'Mendampingi Umat, Memenangkan Masa Depan dengan Nawacita Aswaja'. Acara ini digelar di Pondok Pesantren Al Fatihah. Dan diikuti oleh segenap pengurus Ranting NU se-kecamatan Cipondoh.
Terpopuler
1
Dakwah Harus Berbentuk Aksi Nyata, Bukan Hanya Berhenti di Atas Mimbar
2
Temui Menkum, Mudir 'Ali Sampaikan Keabsahan JATMAN 2024-2029
3
Sampaikan Belasungkawa, Presiden Prabowo Ingat Momen Paus Fransiskus ke Jakarta
4
Ketum PBNU Respons Kritik AS soal Aturan Sertifikasi Halal di Indonesia
5
Sampaikan Dukacita, Ketum PBNU Kunjungi Kedubes Vatikan
6
Khutbah Jumat: Balasan Kebaikan Adalah Kebaikan Selanjutnya
Terkini
Lihat Semua