Banten Raya

NU Online Banten Harus Jadi Media Pemberi Dampak Positif

Senin, 5 Februari 2024 | 11:31 WIB

NU Online Banten Harus Jadi Media Pemberi Dampak Positif

Wakil Ketua PCNU Kabupaten Lebak Sehabudin (tengah) saat menyampaikan materi diskusi terbatas yang digelar oleh NUOB. (Foto: NUOB/Dendy Ramdan Ilahi)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lebak Sehabudin mengatakan, aspek penting menyalurkan kemajuan digitalisasi ini perlu diselaraskan dengan masyarakat yang juga harus melek digital. ’’Percuma pesatnya kemajuan teknologi saat ini, jika tidak dibarengi dengan edukasi tentang literatur seputar teknologi. Sudah saatnya Nahdliyin melek digital,’’ ujarnya saat menjadi pemateri diskusi terbatas yang digelar NU Online Banten (NUOB) di Lantai 2 Graha Aswaja NU Tangerang Selatan, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (3/2/2024) siang.

 


Pimpinan Majelis Bait El Harokah, Lebak, itu menambahkan, tantangan sangat sulit bagi pegiat digital jika tidak berbarengan dengan sasaran target yang tidak melek kemajuan teknologi. Nihil rasanya jika gagasan dari NUOB sebagai motor digitalisasi warga NU di Banten, tapi warganya belum begitu paham."Hanya akan menjadi angan-angan semata, gagasan yang luar biasa jika tidak didukung dengan ekosistem yang sejalan,’’ tambah pria yang kesehariannya beraktivitas di Pemerintah Kabupaten Lebak itu.



Perkembangan platform media informasi, lanjutnya, yang saat ini berkembang sangat pesat, tentunya mendukung peningkatan kuantitas, kualitas, jangkauan, kecepatan, dan keragaman informasi seiring berkembangnya teknologi.



"Begitu cepat dan sangat pesat. Jauh berbeda ketika zaman dahulu yang ingin mendapatkan informasi penting harus menunggu berita dari radio, koran, dan majalah. Hari ini informasi bisa kita akses melalui smartphone masing-masing, tidak lagi harus menunggu seperti zaman dulu. Istilah besar pada abad ke-21 ini adalah banjir Informasi,’’ tutur kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo Pemerintah Kabupaten Lebak itu.



Mantan ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lebak itu juga menyampaikan, digitalisasi yang terjadi di semua aspek kehidupan, membuat perubahan pada pola hidup manusia, termasuk dalam berinteraksi.



"Peluang atau suatu ancaman tentang kemajuan digital ini? Digitalisasi menjadi ancaman karena arus informasi tidak terbatas ruang dan waktu. Di saat yang bersamaan pula, menjadi peluang memperluas jangkauan informasi termasuk untuk kegiatan dakwah. Salah satunya NUOB ini menjadi wadah dakwah bagi NU di Banten,’’ jelas ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Banten, itu.



Termasuk, lanjutnya, media sosial juga akan menjadi media pemersatu bangsa jika dikelola dengan secara efektif akan berdampak positif. ’’Sebagai wadah besar media Nahdlatul Ulama, NUOB harus bisa menjadi media yang memberi dampak positif untuk orang NU dan masyarakat umum. Sampai saat ini pantauan saya kepada NUOB cukup memberi kejutan dengan berita-berita, informasi, dan opini yang disajikan begitu sangat luar biasa menarik peminat pembaca. Ini membuktikan bahwa NUOB adalah media online yang akuntabel dan faktual,’’ ungkap ketua Ikatan Keluarga Alumni PMII Lebak itu.

 


Sekadar diketahui, diskusi terbatas bertema urgensi khidmat NU melalui karya media serta relasi, sinergi, media dan organisasi ke depan itu digelar dalam rangka Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-101 NU dan ke-3 NUOB. Ada 7 pemateri yang hadir dalam diskusi yang diikuti puluhan peserta di antaranya dari Ikatan Pelajar Putra Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), santri, dan mahasiswa, itu.


Pemateri lainnya adalah Sekretaris PCNU Pandeglang TB Nuruzaman, Sekretaris PCNU Kabupaten Tangerang Agus Kuswantoro, dan Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten H Sukron Makmun. Ada juga Sekretaris PCNU Kota Tangerang Ahmad Kahfi, Ketua Lesbumi PCNU Kabupaten Serang Odih Hasan, dan Ketua PCNU Tangerang Selatan H Abdullah Mas'ud. Narasumber yang disebut terakhir, hadir secara online.



Sebelum diskusi terbatas, kegiatan lainnya yang digelar NUOB pada Sabtu (3/2/2024) adalah temu redaksi, termasuk kontributor. Lalu doa bersama dan tasyakuran dengan potong tumpeng. Sebelumnya juga ada lomba menulis terkait kiai kampung dan pesantren.


Sekadar diketahui, NU lahir pada 16 Rajab 1344 H bertepatan dengan 31 Januari 1926. Alhasil untuk kalender Hijriah usia NU pada 2024 ini adalah101 tahun, sedangkan untuk Masehi 98 tahun. Tahun ini, harlah kalender Hijriah dan Masehi tak terpaut jauh. Secara Hijriah, 16 Rajab 1445 jatuh pada 28 Januari 2024. Beda beberapa hari dengan kalender Masehi, 31 Januari 2024.



Sedangkan NUOB merupakan subdomain NU Online. NU Online berusia 20 tahun dan sudah terverifikasi Dewan Pers. Sedangkan NUOB NU baru seumur jagung. Harlah NUOB ditetapkan 11 Februari. Tahun ini, 2024, berusia 3 tahun. Untuk tahun ini, peringatan harlah sengaja dimajukan. (Dendy Ramdan Ilahi)