• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Selasa, 30 April 2024

Banten Raya

NUOB Diharapkan Jadi Garda Terdepan Penyebar Aswaja

NUOB Diharapkan Jadi Garda Terdepan Penyebar Aswaja
Wakil Ketua PWNU Banten H Sukron Makmun (kanan) menyerahkan kenang-kenangan buku karyanya. (Foto: NUOB/Singgih AP)
Wakil Ketua PWNU Banten H Sukron Makmun (kanan) menyerahkan kenang-kenangan buku karyanya. (Foto: NUOB/Singgih AP)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Diskusi terbatas yang digelar NU Online Banten (NUOB) dalam rangka Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-101 Nahdlatul Ulama (NU) dan ke-3 NUOB berlangsung menarik. Pemateri berasal dari tokoh atau pengurus NU di Banten plus pemantik dari NUOB M Izzul Mutho dan Singgih Aji Purnomo sebagai moderator. Tak tanggung-tanggung, ada tujuh pemateri yang hadir dalam diskusi bertema urgensi khidmat NU melalui karya media serta relasi, sinergi, media dan organisasi ke depan yang dilaksanakan di Lantai 2 Graha Aswaja NU Tangerang Selatan, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (3/2/2024) siang.



Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten H Sukron Makmun, Wakil Ketua PCNU Lebak Sehabudin, dan Sekretaris PCNU Pandeglang TB Nuruzaman. Juga Sekretaris PCNU Kabupaten Tangerang Agus Kuswantoro, Sekretaris PCNU Kota Tangerang Ahmad Kahfi, Ketua Lesbumi PCNU Kabupaten Serang Odih Hasan, dan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangerang Selatan H Abdullah Mas'ud. Narasumber yang disebut terakhir, hadir secara online.



Wakil Ketua PWNU Banten H Sukron Makmun menuturkan, tantangan berkecimpung dalam dunia media itu sangat besar dan banyak. Pengaruh media sangat besar untuk kehidupan manusia. Tak heran, ada narasi barang siapa menguasai media, dia akan menguasai ruang lingkup publik.


 

"Itu bukan semata-mata hanya untuk penyemangat saja, tapi kita bisa mengetahui bagaimana Amerika Serikat bisa menjadi negara adidaya baik dari ekonomi, militer, industri dan lainnya. Bagaimana kita bisa mengetahui bahwa Amerika adalah negara adidaya? Itu semua berkat media,’’ ujarnya pria yang sudah melanglang ke belasan negara itu.


Pria yang menguasai tiga bahasa asing itu melanjutkan, media termasuk ke dalam pilar penting negara, bisa jadi lebih powerfull daripada parlemen yang ada. Maka siapa yang ingin menguasai ruang lingkup kehidupan, jadilah jurnalis. "Terkhusus bagi Nahdliyin sebagai kelompok besar yang ada di Indonesia dituntut untuk bertanggung jawab dalam menghadapi realitas baru, seperti industrialisasi, globalisasi, demokratisasi, dan nasionalisme baru,’’ imbuhnya di depan puluhan puluhan peserta di antaranya dari Ikatan Pelajar Putra Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), santri, dan mahasiswa, itu.


NU Online, termasuk subdomainya, seperti NUOB, hadir sebagai penjembatan antara warga NU dengan informasi arus globalisasi masa kini. Ini sangat penting. ’’Pasalnya, jika warga NU gagal melaksanakan tanggung jawab tersebut dapat berakibat hilangnya kredibilitas NU sebagai kelompok mayoritas,’’ jelas pria yang juga sebagai sekretaris Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banten itu.


Anggota Komite Dakwah Khusus MUI itu juga menambahkan, media adalah alat untuk menguasai ruang publik, sebagai pembentuk opini paling efektif, dan penyedia data melalui rekam jejak digital yang pernah dibuatnya.



"NU Online Banten ini hadir sebagai tameng untuk NU dan para Nahdliyinnya supaya jika ada berita tentang penggiringan opini terhadap NU bisa diluruskan, itu salah satunya. Tapi yang paling utama adalah sebagai garda terdepan untuk menyebarkan paham Aswaja (Ahluss Sunnah wal Jama’ah) melalui media online sesuai dengan perkembangan zaman saat ini agar para warga NU tidak mudah termakan isu, termakan berita hoaks. Apalagi sampai terkena virus radikal yang kajiannya sangat masif di media sosial. Sekali lagi saya tegaskan bahwa media bisa menembus seluruh sekat, level, dan status sosial di masyarakat,’’ ungkap pria asal Demak, Jawa Tengah, yang memberikan kado buku karyanya berjudul Moderastisme Islam dalam Konteks Indonesia Kekinian.



Sebelum diskusi terbatas, kegiatan lainnya yang murni digelar NUOB tanpa sponsor itu, sudah dimulai pada Sabtu (3/2/2024) pagi. Temu redaksi, termasuk kontributor. Lalu doa bersama dan tasyakuran dengan potong tumpeng. Sebelumnya juga ada lomba menulis terkait kiai kampung dan pesantren. (Dendy Ramdan Ilahi)


Banten Raya Terbaru