Penyuluhan Pencegahan Perundungan, Langkah Bersama Cegah Kekerasan di Lingkungan Pendidikan
Kamis, 12 Desember 2024 | 16:15 WIB
Arfan Effendi
Kontributor
Kota Tangerang, NU Online Banten
Merujuk data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), ditemukan sebanyak 2.355 kasus pelanggaran perlindungan anak, di mana 861 kasus terjadi di lingkungan satuan pendidikan sepanjang tahun 2023. Hal tersebut tentunya sangat mengkhawatirkan dan perlu diantisipasi sangat serius oleh tenaga pendidik.
"Hal ini penting untuk menjadi catatan bersama," tegas Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Badrus Samsul Fata saat pembukaan Penyuluhan Pencegahan Perundungan di MAN 2 Kota Tangerang, Cipondoh, pada Kamis, (12/12/2024).
Meskipun kasus perundungan seringkali terjadi di lingkungan sekolah menengah umum ketimbang madrasah. Kata Badrus, namun juga perlu diantisipasi dan membangun kesadaran kolektif dalam menekan kasus perundungan itu. Melakukan kampanye dan penguatan literasi bersama-sama kepada para pelajar.
"Jika tidak diantisipasi, praktek ini akan menjadi tren dan fenomena sosial di masyarakat," ungkap Peneliti Senior Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) ini.
Sementara, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Penmad) Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tangerang H Abdurrahman berharap, gelaran penyuluhan ini bisa menerbitkan agen-agen anti perundungan di setiap madrasah. Melalui Satuan Tugas (Satgas) Penggerak Anti Perundungan (Pentungan) yang digagas oleh IPNU-IPPNU Kota Tangerang.
"kami berharap, anda pelajar yang hadir, bisa menjadi duta-duta atau agen, sebagai satgas Pentungan, yang memberikan pengawasan dan pencegahan perundungan di lingkuungan kota Tangerang," harap pria yang akrab disapa Haji Oman ini.
Kepada segenap pihak, ia pun mengajak untuk meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW. Karena dengan begitu, secara bersama-sama bisa mencegah kasus perundungan yang hari ini seringkali terjadi. Menurut dia, perundungan dan bullying bisa menyebabkan dampak yang berkepeanjangan, baik itu korban, maupun si pelaku.
Kendati begitu, Kepala Sekolah MAN 2 Kota Tangerang Ali Sutrisno mengungkapkan terima kasih kepada segenap Tim PKM, yang terdiri dari IPNU, IPPNU, dan LAKPESDAM PCNU Kota Tangerang. Sebab, kegiatan ini dirasa sangat bermanfaat untuk para pelajar, ditengah era disrupsi digital. Dan diharapkan untuk sering dilaksanakan untuk menekan angka kekerasan di sekolah.
"Terima kasih telah diberikan kepercayaan kepada kami untuk menjadi tempat sosialiasi ini. Kegiatan seperti ini harus rutin dilaksanakan oleh madrasah. Jika melihat zaman, harus sering-sering mengadakan kegiatan seperti ini, di tengah arus deras perkembangan media sosial," harap Ali.
Hal senada juga disampaikan oleh Ali, bahwa kasus perundungan atau bulyying tidak bisa dianggap sepele. Sebab, memiliki dampak yang sangat besar efeknya. Hal itu akan menjadi sebuah masalah yang besar, jika tidak segera untuk diantisipasi.
"Bully yang kita tidak sadar, sepele tapi efeknya luar biasa. Nanti akan jadi sesuatu yang kebiasaan jika tidak diantisipasi," pungkasnya.
Diketahui, penyuluhan Pencegahan Perundungan di Lingkungan Pendidikan ini dilaksanakan oleh Tim PKM Dosen Bina Madani Badrus Samsul Fata dan Dosen STIS Al Amin Kreo Ari Hardianto. Berkolaborasi dengan IPNU-IPPNU Kota Tangerang, dan LAKPESDAM PCNU Kota Tangerang. Didukung oleh Kasi Penmad Kemenag Kota Tangerang H Abdurrahman.
Terpopuler
1
Jadwal Buka Puasa Jakarta dan Banten Hari Ini, 11 Maret 2025
2
Berikut Waktu Buka Puasa 12 Maret 2025 di Jakarta dan Banten
3
Waktu Buka Puasa untuk Jakarta dan Banten 13 Maret 2025
4
KPU Pastikan Kesiapan Penyelenggaraan Simulasi PSU Pilkada 2024
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Njagi Samukawis Ingkang Saget Ngrisak Siyam
6
Khutbah Jumat: Ramadhan Momentum Membersihkan Rohani dan Jasmani
Terkini
Lihat Semua