Hukum Berdiri saat Membaca Maulid Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam

DALAM suatu kesempatan, Habib Muhammad bib Farid Al-Muthohar menuturkan, dinamakan mahallul qiyam karena pada waktu itu adalah saat-saat jamaah berdiri, seakan-akan Nabi Muhammad sedang datang dan jamaah mengaraknya. Sebelum mahallul qiyam ada fasal-fasal yang menceritakan detik-detik saat kelahiran Nabi Muhammad.

 

 

"Dikatakan oleh para ulama bahwa setiap mahallul qiyam dengan membaca Maulid apa pun pasti Nabi Muhammad hadir. Tapi manusia ada yang matanya masih terhijab tidak bisa melihat Nabi dan ada yang matanya sudah disingkap oleh Allah. Ia termasuk bisa melihat hal-hal yang ghaib maka ia bisa melihat Nabi Muhammad saw hadir," tutur Habib Muthohar dalam tayangan video Pentingnya Berdiri saat Mahalul Qiyam.

 

Lalu bagaimana hukumnya berdiri waktu membaca Maulid Nabi Muhammad? Apakah itu menjadi adat kebiasaan yang ditetapkan oleh agama (urf syari), hingga pelaksanaannya tidak berbeda-beda di segala tempat atau merupakan adat kebiasaan setempat (urf ‘adi), hingga masing-masing mempunyai cara sendiri-sendiri?

 

Muktamar Nahdlatul Ulama ke-5 di Pekalongan, Jawa Tengah, yang dilaksanakan 13 Rabius Tsani 1348/7 September 1930, seperti dikutip dari Juz Awal Ahkamul Fuqaha fi Muqarrarat Mu’tamirat Nahdlatil Ulama, Kumpulan Masalah Diniyah dalam Muktamar Nahdlatul Ulama PBNU, Penerbit CV Toha Putra Semarang, menjawab sebagai berikut:

 

Berdiri waktu memperingati Maulid Nabi itu urf syari yang hukumnya sunnah. Oleh karenanya, pelaksanaannya tidak berbeda-beda di segala tempat.

Rujukan: Kitab Sharimul Mubid, Fatawi Haditsiyyah, dan Kaukabul Anwar ala Iqdil Jauhar

 

ان القيام عند ذكر مولده صلى الله عليه وسلم من العرف الشرعي المستحب فلا يختلف باختلاف النواحى والامكنة. قال فى الصارم المبيد فى حكم التقليد ما نصه. والقيا م وان كان بدعة لم ير فيه شيئ الا ان الناس انما يفعلونه تعظيما له صلى الله عليه وسلم كما فى الفتاوي الحديثية لابن حجر ونصه. غلى انه قد جرى استحسان ذلك القيام تعظيما له صلى الله عليه وسلم عمل من يعتد بعمله فى اغلب البلاد الاسلامية وهو مبني ما للنواوى من جعل القيام لاهل الفضل من قبيل المستحبات ان كان للاحترام لا للرياء . وفى الكوكب الانورعلى عقد الجوهر ما نصه. وهذاالقيام بدعة لا اصل لها لكنها بدعة حسنة لاجل التعظيم ولذا قيل بندبها كما تقدم اه.

 

Wallahu a’lam bis shawab

---