• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Rabu, 15 Mei 2024

Keislaman

Hukum Pendengar Khutbah Mengucap Insyaallah saat Khatib Menyerukan Ittaqullah

Hukum Pendengar Khutbah Mengucap Insyaallah saat Khatib Menyerukan Ittaqullah
Ilustrasi. (NOJ)
Ilustrasi. (NOJ)

KATA takwa sudah tidak asing lagi di telinga ini. Kata ini merupakan istilah agama dan telah masuk dalam perbendaharaan bahasa nasional. Dari segi bahasa, kata takwa berarti “memelihara” atau “menghindari”. Dalam konteks keagamaan, “pemeliharaan” tersebut berkaitan dengan “diri atau keluarga” sedangkan “penghindaran”-nya berkaitan dengan siksa Tuhan di dunia ini dan di akhirat kelak. Para ulama seringkali mendefisinikan takwa sebagai “melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya”.



Ajakan untuk selalu bertakwa ini sering didengar saat khutbah Jumat. Ya, wasiat untuk bertakwa kepada Allah. Itu termasuk satu di antara sekian rukun yang harus dibaca di dua khutbah Jumat. Artinya, khatib, orang yang khutbah, wajib membaca atau mengucapkan itu saat khutbah berlangsung. Baik di khutbah pertama maupun khutbah yang kedua.

 

Para pembaca NU Online Banten yang dimuliakan Allah. Ada pertanyaan, apa hukum pernyataan pendengar khutbah dengan mengucapkan insyaallah sewaktu khatib menyerukan ittaqullah?

 


Muktamar Nahdlatul Ulama pertama di Surabaya, Jawa Timur, yang dilaksanakan 13 Rabius Tsani 1345/21 Oktober 1926, seperti dikutip dari Juz Awal Ahkamul Fuqaha fi Muqarrarat Mu’tamirat Nahdlatil Ulama, Kumpulan Masalah Diniyah dalam Muktamar Nahdlatul Ulama PBNU, Penerbit CV Toha Putra Semarang, menjawab sebagai berikut:



Hukumnya boleh asalkan tidak menggantungkan takwa  kepada kehendak Tuhan, karena takliq demikian itu berlaku terhadap apa yang akan dikerjakan. Seyogyanya tidak usah menyatakan takliq (insyallah), karena bertaubat dan bertakwa itu seharusnya dilaksanakan seketika.

Rujukan: Imam Baidlawi dalam menafsiri Firman Allah dalam Surat Al-Kahfi.


جائز اذالم يرد تعليق تقوى الله لان التعليق انما كان فيما سيفعله فالاليق ان لايقول ذلك لان التوبة والتقوى ينبغى ان يفعلا فى الحال لا فى المستقبل قال البيضاوى فى تفسير قوله تعالى : ولا تقولن لشيئ إنى فاعل ذلك غدا الا ان يشاء الله اى ملتبسا بمشيئته قائلا ان شاء الله ان تقول بمعنى ان يأذن لك فيه ولا يجوز تعليقه بفاعل لان استثناء اقتران المشيئه بالفعل غير سديد واستثناء اعتراضها دونه لا يناسب النهي اه.


Wallahu a’lam bisshawab


Keislaman Terbaru