• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Sabtu, 20 April 2024

Nasional

Angkat Isu Perdamaian Dunia Pada Muktamar Ke-34, Ketua Panitia Ceritakan Kunjungan Dubes Afganistan Ke PBNU

Angkat Isu Perdamaian Dunia Pada Muktamar Ke-34, Ketua Panitia Ceritakan Kunjungan Dubes Afganistan Ke PBNU
Ketua Organizing Committee (OC) Muktamar ke-34 NU KH Imam Aziz saat konferensi pers di gedung PBNU, Kamis (11/11/2021) petang. (Foto: NU Online/Suwitno)
Ketua Organizing Committee (OC) Muktamar ke-34 NU KH Imam Aziz saat konferensi pers di gedung PBNU, Kamis (11/11/2021) petang. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online Banten

Pada Muktamar NU Ke-34 di Lampung mendatang, pembahasan mengenai perdamaian dunia akan menjadi tema utama di dalam forum tertinggi NU tersebut selain isu kemandirian ekonomi. 

 

Dalam siaran pers Panitia Muktamar Ke 34 PBNU, menjelaskan bahwa masarakat dunia sangat menanti keterlibatan NU dalam upaya-upaya mewujudkan perdamaian. Bahkan, Undang-Undang dasar 45 pun mengamanahkan bangsa Indonesia untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

 

Ketua Pelaksana Muktamar Ke-34, Kiai Imam Aziz bercerita ketika menerima kunjungan Duta Besar Afghanistan yang sangat berharap agar NU berperan untuk menjadi ‘mentor’ bagi keberlangsungan penyelenggaraan negara di sana.

 

Kiai Imam Aziz juga menyampaikan  Afghanistan tidak hanya membutuhkan gagasan Islam moderat dari NU, tetapi juga hal-hal lain yang berkaitan dengan konsiliasi demokrasi pengembangan ekonomi hingga keamanan.

 

“Nanti di Muktamar Ke-34 akan ada sesi khusus tentang (peran) NU ke arah global. Sesi itu adalah forum secara khusus dan menjadi dokumen resmi NU dan saya minta Duta Besar Afghanistan untuk Indonesia, H.E. Faizullah Zaki, untuk datang ke muktamar,” kata Ketua Panitia Pelaksana Muktamar ke-34 NU Kiai Imam Aziz dilansir dari situs resmi NU Online.

 

Sementara itu, Ketua Steering Committee (SC) Muktamar Ke-34 NU M. Nuh menjelaskan, memasuki usia 100 tahun kedua,  pembahasan Muktamar Ke-34 NU didasarkan pada beberapa pertimbangan.

 

Pertama, bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2035 mendatang. Hal ini, menurutnya, harus disiapkan mengingat mayoritas di antara 70 persen penduduk Indonesia berusia produktif itu adalah warga NU.

 

Selain itu, perkembangan teknologi digital yang demikian pesat, jelasnya, harus dimanfaatkan NU dalam pengelolaanya ke depan. Sebab, semua bidang, menurutnya, membutuhkan teknologi digital.

 

Munculnya gerakan keagamaan transnasional yang sering mengganggu prinsip keindonesiaan juga menjadi pertimbangan penting dalam pembahasan Muktamar kali ini. “Kita harus kelola dan sikapi dengan baik,” katanya.

 

Nuh juga menyampaikan bahwa NU sudah mengalami mobilitas vertikal, baik dari sisi sosial, kesejahteraan, maupun intelektual. Desain NU ke depan harus menciptakan rumah besar menampung segala ragam profesi, tegasnya.

 

Hal yang tidak kalah penting lagi adalah persoalan mengenai krisis iklim yang semakin nyata dan terasa dampaknya. Krisis iklim juga harus menjadi perhatian Nahdliyin karena akan berdampak bagi perkembangan NU ke depan dan kondisi global. 

 

Pewarta: Ari Hardi
Editor: Sofwatul Ummah
 


Editor:

Nasional Terbaru