Nasional

Berikut Kiat Cegah Kekerasan terhadap Anak ala Konselor Keluarga

Selasa, 24 September 2024 | 00:24 WIB

Berikut Kiat Cegah Kekerasan terhadap Anak ala Konselor Keluarga

Ilustrasi kekerasan ke anak. (Foto: Freepik)

Malang, NU Online Banten

Dosen Universitas Hasyim Asy'ari Asriana Kibtiyah mengatakan, ada sejumlah kiat praktis mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak, laki-laki maupun perempuan. Langkah terpenting, menurutnya, adalah memberikan petunjuk kepada anak tentang tempat yang harus dikunjungi ketika merasa tidak nyaman, seperti kantor polisi, Komnas Perlindungan Anak, kantor desa, dan lain sebagainya. "Pastikan anak mengetahui tempat yang aman untuk dikunjungi ketika membutuhkan bantuan," kata konselor keluarga itu dalam webinar Komnas Perlindungan Anak Jawa Timur, Ahad (22/9/2024). 


Langkah selanjutnya, mintalah anak membawa dan menghafalkan nomor telepon penting seperti nomor kedua orang tua, polisi, satpam, dan orang terpercaya lainnya.  Hal tak kalah penting, kata Asriana, mengajarkan anak untuk mengenali keluarga, tetangga, kawan, dan menciptakan sikap saling menjaga lalu tidak mudah percaya kepada seseorang. Karena orang berpendidikan belum tentu terdidik. 


"Kebanyakan kasus kekerasan pada perempuan dan anak terjadi di keluarga dan orang terdekat dari keluarga serta lingkungan. Ini perlu diperhatikan khusus," ungkapnya. 


Perempuan yang akrab disapa Bunda Ana ini menambahkan, langkah selanjutnya untuk mengantisipasi terjadi kekerasan yaitu komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Sehingga ketika anak meras terancam, ia bisa menghubungi orang terdekat yang aman. 


Anak juga diminta untuk segera melaporkan sesuatu yang mencurigakan dan potensi terjadinya kejahatan. "Pastikan anak tahu di mana Anda berada dan bagaimana menghubungi Anda," katanya. 


Bunda Ana juga menyarankan orang tua dan anak terlibat dalam aktivitas atau sukarelawan antikekerasan seksual. Dengan begitu, anak akan memiliki kemampuan dasar mengantisipasi kekerasan seksual. Anak juga memiliki banyak sahabat yang paham cara mengantisipasi kekerasan seksual.  "Anak perlu diberikan kemampuan untuk menjaga diri, kemandirian, karena tidak setiap waktu orang baik berada di sekitar anak," ingatnya, dilansir NU Online.

 


Ditambahkan, orang tua dan orang dewasa sekitar anak juga perlu mengajari untuk memiliki kebiasaan menjaga keselamatan diri dan selalu mengetahui di mana anak berada. "Orang tua harus jadi model yang baik, temukan cara menyelesaikan perselisihan tanpa kekerasan. Jangan sampai orang tua menjadi pelaku utama. Karena berdasarkan data, kekerasan di keluarga sangat tinggi," tandasnya. (Syarif Abdurrahman)