Nasional

Berupaya Ditambah, Musim Haji 2025 Indonesia Dapat Kuota 221 Ribu Jamaah

Kamis, 20 Juni 2024 | 23:03 WIB

Berupaya Ditambah, Musim Haji 2025 Indonesia Dapat Kuota 221 Ribu Jamaah

Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah. (Foto: Kemenag)

Banten, NU Online Banten

Kuota jamaah Indonesia pada operasional haji 1446 H/2025 M sudah diketahui. Kepastian kuota haji tahun depan diperoleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas setelah menghadiri tasyakuran penutupan penyelenggaraan ibadah haji 1445 H dan pemberian kuota 1446 H.

 


’’Malam ini saya menghadiri Haflul Hajji Al-Khitamy, semacam malam tasyakuran atas selesainya penyelenggaraan ibadah haji 1445 H. Saya mendapat informasi dari Wakil Kementerian Bidang Urusan Haji 'Ayed Al Ghuwainim, dan sesuai surat yang saya terima, bahwa Indonesia mendapat 221 ribu kuota haji 1446 H/2025 M," terang Yaqut—sapaan Yaqut Cholil Qoumas-- di Kantor Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Makkah, Arab Saudi, Selasa (18/6/2024).

 


Ditambahkan, pihaknya tetap akan mengupayakan kuota tambahan dalam jumlah yang terukur untuk tetap menjaga kenyamanan dan keselamatan jemaah.



Dalam kesempatan itu, dia mengapresiasi Kementerian Haji dan Umrah yang kembali mengumumkan kuota lebih awal. ’’Sehingga proses persiapan penyelenggaraan haji juga bisa dilakukan lebih cepat," imbuhnya, dikutip dari laman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia.



Dia mengklaim, penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M berjalan sukses. Ada sejumlah indikator. Pelayanan jamaah pada fase kedatangan berjalan lancar. Kuota jamaah haji reguler sebanyak 213.320 jamaah terserap optimal. Hanya menyisakan 45 jamaah yang tidak bisa digantikan karena proses pemvisaan sudah ditutup. "Ini angka kuota tidak terserap yang terkecil dalam lebih 10 tahun penyelenggaraan ibadah haji," akunya.



Selain itu, proses pelayanan jamaah pada fase kedatangan juga berjalan lancar, baik di Madinah maupun Makkah. Jamaah bisa mendapatkan layanan katering, transportasi, akomodasi, termasuk pelindungan jamaah, dan bimbingan ibadah. "Padahal, Indonesia adalah pengirim jamaah haji terbesar di dunia. Ini jelas bukan tugas mudah," ujarnya.



Pihaknya, lanjutnya, akan segera menggelar evaluasi atas penyelenggaraan haji tahun ini. Sejumlah catatan akan menjadi bahan perbaikan untuk musim haji mendatang.



Seperti diberitakan, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dalam dua tahun terakhir menggelar Haflul Hajji Al-Khitamy. Acara ini digelar pada 12 Dzulhijjah, hari saat jamaah haji yang mengambil nafar awal telah meninggalkan Mina dan kembali ke hotel di Makkah.



Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah dalam sambutannya mengatakan, kesuksesan haji berdasarkan hasil kerja sama Kantor Urusan Haji (KUH) dari berbagai negara dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Menurutnya, pada hari yang sama setahun yang lalu, sejarah mencatat untuk kali pertama kuota diberikan setelah operasional haji. Sehingga, langkah persiapan menjadi lebih cepat, visa bisa diterbitkan jauh sebelum operasional.

 


Sementara itu, Rabu, 13 Dzulhijjah 1445 Hijriah, jamaah yang mengambil nafar tsani melakukan lontar jumrah ula, wustha, dan aqabah. Sesuai jadwal melontar jumrah yang telah ditetapkan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), 13 Dzulhijah, jamaah melakukan melontar jumrah pada pukul 05.00-17.00 Waktu Arab Saudi.



Sebelumnya, pada 12 Dzulhijjah, jamaah yang mengambil pilihan nafar awal telah meninggalkan Mina sebelum matahari terbenam dan kembali ke hotel masing-masing jamaah di Makkah.

Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda mengatakan, setelah menyelesaikan fase mabit di Mina dan melontar jumrah, jamaah akan melakukan tawaf Ifadhah dan Sa’i sebagai rangkaian rukun haji.


“PPIH mengimbau agar jamaah dapat memulihkan kondisi dan stamina fisik terlebih dahulu sebelum pelaksanaan Tawaf Ifadhah dan ibadah lainnya,” kata Widi dalam keterangan resmi, Rabu (19/6/2024). (Mutho)