Nasional HSN 2024

Hari Santri Jangan Ditunggangi Kepentingan Pilkada

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:48 WIB

Hari Santri Jangan Ditunggangi Kepentingan Pilkada

KH Yahya Cholil Staquf saat sambutan dalam Istighosah Kubro Hari Santri 2024 di Plaza PBNU, Jakarta, Senin (21/10/2024). (Foto: Dok NU Online)

Jakarta, NU Online Banten

Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf meminta agar kegiatan Peringatan Hari Santri Nasional tidak ditunggangi oleh kepentingan politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. "Tidak dicampur aduk dengan kegiatan pilkada, tidak boleh ditunggangi untuk kampanye. Kalau sampai ada yang membiarkan kegiatan Peringatan Hari Santri oleh PW atau PC ditunggangi untuk kepentingan pilkada, kita akan berikan sanksi organisasitoris," tegas Gus Yahya—sapaa KH Yahya Cholil Staquf-- saat sambutan dalam Istighosah Kubro Hari Santri 2024 di Plaza PBNU, Jakarta, Senin (21/10/2024).



Menurut Gus Yahya, karena Hari Santri adalah milik semua orang dari berbagai latar belakang, sehingga baginya tidak boleh jika kemudian ada yang memicu terjadinya perpecahan hanya sebab kepentingan-kepentingan salah satu pihak.


Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin, Leteh, Rembang, tersebut juga menyampaikan, Hari Santri Nasional adalah momentum untuk terus menghayati, mengenang, serta mensyukuri jasa-jasa perjuangan para santri dari generasi ke generasi. Menurutnya, telah banyak pengorbanan besar yang dipersembahkan oleh para santri dalam berjuang melayani masyarakat, berkhidmat kepada umat untuk kemuliaan hidup di dunia dan akhirat, serta perjuangan para santri dalam merebut, membela serta mempertahankan kemerdekaan dari segala ancaman.

 


"Pada Hari Santri inilah, kita gunakan momentum ini untuk juga menantang diri kita masing-masing. Sudah seberapa dari kita ikut menyumbangkan perjuangan kita bagi cita-cita mulia dari para pendahulu kita, guru-guru kita, serta para pendiri bangsa untuk kemuliaan masa depan Indonesia," ujar Gus Yahya.




Kiai yang dulu menimba ilmu di Pondok Pesantren Krapyak Jogjakarta itu juga mengingatkan agar generasi hari ini  tidak terlena dan hanya sekadar membanggakan jasa-jasa dari para pendahulu. Namun hendaknya juga memantaskan diri sebagai pewaris perjuangan dengan berupaya keras untuk menyumbangkan perjuangan-perjuangan kepada bangsa dan negara tercinta.


"Ini sebabnya kita membuat tagline untuk hari santri nasional tahun ini dengan Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan. Karena cita-cita kemuliaan masa depan yang sudah pancangkan oleh para pendahulu kita adalah cita-cita yang sungguh besar dan sungguh mulia dan tidak boleh ada jejak sedikitpun di dalam perjuangan untuk meraihnya," terangnya, dilansir NU Online.


Dalam kesempatan itu, Gus Yahya juga mengucapkan selamat kepada Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka serta para menteri-menteri kabinet terlantik. Dia berharap pemerintahan baru ini akan senantiasa di dalam lindungan, pertolongan dan bimbingan Allah swt., serta dikaruniai kekuatan dan kemudahan-kemudahan dalam menjalankan tugas dan mewujudkan visi misinya. (Husnul Khotimah)