Nasional HSN 2024

Ketum PBNU: Menjadi Santri Berarti Menjadi Kader Bangsa

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:33 WIB

Ketum PBNU: Menjadi Santri Berarti Menjadi Kader Bangsa

Ketua Umum PBNUKH Yahya Cholil Staquf saat memimpin Upacara Hari Santri 2024, Selasa (22/10/2024) di Halaman Kantor PBNU Jakarta. (Foto: Dok LTN PBNU)

Jakarta, NU Online Banten

Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, menjadi santri berarti menjadi kader bangsa yang harus cerdas dan menguasai berbagai ilmu secara luas. “Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, berpesan kepada segenap santri-santri Indonesia bahwa menjadi santri berarti menjadi kader bangsa yang bukan hanya alim menguasai berbagai macam ilmu pengetahuan secara luas, tapi juga akal cerdas di dalam menjalani pergulatan sebagai kader bangsa,” tegas Gus Yahya—sapaan KH Yahya Cholil Staquf--dalam Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2024 di Halaman Kantor PBNU, Selasa (22/10/2024).



Gus Yahya menjelaskan, seorang yang cerdas adalah mereka yang mampu memahami zamannya dan tekun untuk dapat mengenal Tuhannya.  “Seorang yang cerdas adalah orang yang memahami zamannya, orang yang bertekun agar dapat mengenal Tuhannya, dan orang yang memfokuskan diri dalam pergulatan perjuangan untuk mencapai kemuliaan masa depannya,” terangnya. 


Kiai asal Rembang, Jawa Tengah, itu melanjutkan, menjadi santri merupakan pejuang bangsa yang berjuang untuk masa depan yang lebih mulia bagi Negara Indonesia dan masa depan kemanusiaan.  ’’Perjuangan dan pengorbanan besar para santri terdahulu tidak boleh dilupakan dan tidak boleh terhenti untuk terus mewujudkan cita-cita Indonesia yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia. Santri-santri harus terus menyambung juang merengkuh masa depan,” tegasnya, dilansir NU Online.


Rais ’Aam PBNU KH Miftachul Akhyar yang juga hadir memberikan tausiah dan doa penutup. Sedangan Sekjen PBNU H Syaifullah Yusuf membacakan naskah fatwa Resolusi Jihad. (Mufidah Adzkia)