Tak Hanya Fokus Ngaji, Santri Harus Siap Menghadapi Tantangan Negara
Ahad, 6 Oktober 2024 | 21:59 WIB
Cianjur, NU Online Banten
Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cianjur KH Kamali Abdul Ghani mengatakan, para santri hendaknya mampu menyelesaikan masalah negara. Hal tersebut disampaikan pada launching peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Kantor PCNU Cianjur, Jalan Perintis Kemerdekaan, Sirnagalih, Cilaku, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (1/10/2024).
Menurutnya, santri jangan hanya fokus mengaji dan memahami ajaran agama saja, tetapi juga harus siap menghadapi tantangan negara yang semakin kompleks. Perjuangan santri di masa lalu berbeda dengan sekarang. Jika dulu para santri berjuang melawan penjajah dengan kekuatan fisik dan spiritual, kini tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia telah berubah. "Masalah-masalah seperti ekonomi, sosial, teknologi, pertahanan, dan lingkungan menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh para santri ke depannya," kata Kiai Kamali saat sambutan seperti dalam keterangan tertulis yang diterima NU Online Jabar.
Kiai alumnus Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, ini menekankan, santri harus berperan lebih aktif dalam memecahkan persoalan-persoalan negara. Keterampilan dalam bidang agama saja tidak cukup untuk menghadapi era globalisasi yang serba cepat dan dinamis.Â
"Artinya santri harus memiliki kemampuan untuk menganalisis dan menawarkan solusi konkret terhadap masalah-masalah yang dihadapi bangsa ini, seperti kemiskinan, ketimpangan sosial ekonomi, dan ancaman lingkungan," ujarnya, dilansir NU Online Jawa Barat.
Ditambahkan, teknologi juga menjadi bidang yang sangat penting, karena perkembangan digital membawa tantangan tersendiri, baik dalam aspek keamanan siber maupun dalam menjaga kedaulatan informasi negara. ‘’Santri masa kini harus mengembangkan kapasitas intelektual dan keahlian di berbagai bidang. Pendidikan agama harus tetap menjadi pondasi utama, namun santri juga harus terampil dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu berinovasi, dan menjadi agen perubahan di masyarakat. Dengan demikian, santri dapat berkontribusi secara langsung dalam membangun negara yang lebih kuat dan berdaya saing di tingkat global," imbuh Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ittihad Rawabango, Karangtengah, tersebut.
Terkait Hari Santri Nasional, bukan sekedar seremonial, tetapi juga menjadi momen refleksi bagi semua untuk merenungkan peran di masa depan. Ini adalah wujud syukur kepada Allah swt atas karunia-Nya, sekaligus penghargaan terhadap perjuangan para santri dan kiai terdahulu yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa.Â
"Kini, perjuangan santri tidak lagi melawan penjajah, tetapi menghadapi tantangan global yang membutuhkan kecerdasan, keuletan, dan keberanian untuk berinovasi. Santri harus siap mengambil peran strategis dalam memajukan negara, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan," jelasnya.
Â
Dengan semangat Hari Santri Nasional, generasi santri harus mampu terus bertransformasi dan siap menjadi solusi bagi berbagai permasalahan negara di masa mendatang. "Santri harus mampu mengintegrasikan ilmu agama dengan ilmu duniawi agar bisa memberikan kontribusi maksimal dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat," pungkasnya. (*)
Terpopuler
1
Paradoks Jabatan Fungsional Dosen di Indonesia
2
Setelah Ojol Demo, Komisi V DPR Agendakan Rapat Bersama
3
Penguasa, Termasuk Pengurus NU Tidak Boleh Semena-mena
4
Ucapan Positif, Obat Ampuh Melawan Insecure
5
Khutbah Jumat: Ikhlas dalam Beribadah
6
Sejumlah Hal Disampaikan Pengemudi Ojol saat RDPU dengan DPR
Terkini
Lihat Semua