• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Senin, 29 April 2024

Nasional

Ketum PBNU: Sosok Kiai Menentukan Keberhasilan Seorang Santri

Ketum PBNU: Sosok Kiai Menentukan Keberhasilan Seorang Santri
KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: SS Youtube TVNU)
KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: SS Youtube TVNU)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan, pentingnya sosok kiai dalam pesantren menentukan keberhasilan seorang santri. Ketokohan kiai juga akan menarik banyak orang tua untuk belajar.  "Keyakinan saya pribadi, ini juga keyakinan dari para masyayikh kita, yang paling inti dari pesantren itu adalah keramatnya kiainya," ujarnya saat Haul ke-85 Al Maghfurlah KH Muhammad Munawwir bin Abdullah Rosyad di Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Jogjakarta, Sabtu (23/12/2023).



Ditambahkan Gus Yahya—sapaan akrab KH Yahya Cholil Staquf—itu,  peran dan ketokohan seorang kiai membuat pondok pesantren berbeda dari lembaga pendidikan yang lainnya. Hal ini pula membuat pondok pesantren terus eksis di Indonesia.



"Kalau tidak ada keramatnya kiai maka tidak ada bedanya antara pondok pesantren dan nonpesantren. Kalau ada keramatnya kiai maka sudah jaminan," tegasnya seperti dikutip dari NU Online.


Dia menambahkan, salah satu pesantren yang keramat karena sosok kiainya adalah pesantren yang didirikan oleh KH Muhammad Munawwir di Krapyak, Jogja. Pendirinya terbilang keramat karena suka riyadlah. Ketika riyadlah sampai mulutnya berdarah sebab baca Al-Qur'an yang terus berulang-ulang.  Sehingga tidak heran, kata Gus Yahya, pesantrennya hingga saat ini bisa keramat. "Maka tidak heran Krapyak bisa keramat kayak begini. Kiai Munawwir sendiri juga keramat, beliau Raden. Yang mewakafkan tanah yaitu Kiai Said sepuh, juga keramat," imbuh pria yang dulu menimba ilmu di Pondok Pesantren Krapyak itu.



Krapyak, lanjutnya, bertambah keramat karena kehadiran KH Ali Maksum. Sehingga ketambahan keramat dari KH Ali Maksum. Membuat keramat Krapyak tambah-tambah.  ’’Tak heran, banyak lulusannya menjadi tokoh hebat, tidak hanya jadi simpul, pusat ilmu, tapi juga jadi pusat rohani yang tersebar di berbagai tempat di Indonesia.  Tirakat para kiai ini untuk ilmu. Yang diminta yaitu ilmu. Pusat kehidupan para kiai yaitu ilmu, maka disebut ulama," tegasnya.



Dikatakan, sosok KH Munawwir dan KH Ali Maksum juga alasan dari orang tua Gus Yahya menitipkan dirinya di Krapyak sejak sekolah menengah pertama hingga 15 tahun lamanya. Selama di Krapyak, Gus Yahya ikut ngaji ke KH Ali Maksum hingga pernah diminta untuk memijatnya. Dengan begitu, Gus Yahya menyaksikan kehebatan KH Ali Maksum secara langsung. "Saya di bawa ke sini oleh ayah saya agar ketularan Pak Ali. Gitu saja bisa jadi ketua umum PBNU. Kalau tidak karena keramatnya Krapyak tidak mungkin. Masyaallah," ucapnya. (Syarif A)


Nasional Terbaru