Jakarta, NU Online Banten
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, peperangan akan meluas jika tidak segera dihentikan. Hal itu dikatakannya sebagai respons terhadap penyerangan Israel atas Lebanon yang menargetkan Hizbullah pada 1 Oktober 2024 hingga kini. Gus Yahya--sapaan KH Yahya Cholil Staquf-- juga mengaku telah menyampaikan terkait pesan serupa kepada pimpinan dan pejabat-pejabat di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada tujuh bulan yang lalu.
Ia mengatakan, serangan Israel di Lebanon adalah bukti meluasnya penyerangan setelah sebelumnya terjadi di Yaman, Iran, dan Laut Merah. "Sekarang Iran terlibat. Lalu kalau tidak mau dihentikan, mau tumbuh berapa lagi yang mau terlibat di dalam kekerasan besar-besaran seperti ini?" kata Gus Yahya usai pertemuan dengan Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Rabu (9/10/2024).
Gus Yahya menegaskan bahwa sikap PBNU sejak awal sudah menyerukan penghentian peperangan yang menghasilkan kekerasan, sesegera mungkin. "Semua harus diselesaikan melalui perundingan dengan cara-cara yang beradab. Kami tidak berhenti-henti menyerukan itu, termasuk dengan melakukan hubungan langsung dan bicara langsung dengan berbagai pihak yang punya hubungan yang pihak-pihak yang terlibat di dalam konflik," jelasnya, dilansir NU Online.
Peperangan ini, menurut Gus Yahya, akan mengancam keselamatan seluruh dunia karena ada potensi berkembang menjadi perang besar yang melibatkan berbagai pihak yang tidak bisa diukur lagi. "Sekali lagi, kami ingin mengulangi, kekerasan harus dihentikan, apa pun alasannya. Kita tahu bahwa masing-masing punya tuntutan. Tuntutan itu harus dibicarakan melalui meja perundingan secara beradab dan tidak dengan kekerasan seperti yang dilakukan sampai saat ini," ungkapnya.
Setahun genosida Israel atas Palestina Genosida yang dilakukan Israel terhadap Palestina sudah berlangsung tepat satu tahun Senin (7/10/2024). Lebih dari 42 ribu warga Palestina tewas akibat serangan yang terus-menerus. Dari total puluhan ribu korban jiwa, lebih dari 170 jurnalis dilaporkan telah terbunuh.
Menurut laporan Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), jumlah korban tewas mencapai 42.411, dengan 41.689 di antaranya berasal dari Jalur Gaza dan 722 lainnya di Tepi Barat. Sedikitnya, 174 jurnalis telah menjadi korban serangan yang dilakukan sejak konflik pecah. (Haekal Attar)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 1446 H: Manifestasi Kurban sebagai Investasi Abadi
2
Khutbah Jumat: Pengorbanan dan Keikhlasan
3
LBM PCNU Cilegon Gelar Bahtsul Masail soal Kurban, Ini Kata Rais Syuriyah
4
Kader PMII Diingatkan Membangun Kesadaran Kolektif
5
Cegah Bahaya Inses Sejak Dini, Mari Bangun Lingkungan Sehat dan Literasi Digital Anak!
6
Berikut Garapan Terdekat PCNU Cilegon setelah Muskercab I
Terkini
Lihat Semua