Nasional

Respons Perubahan Ekonomi Global, Ansor Resmikan Asta Cita Center

Jumat, 17 Januari 2025 | 00:43 WIB

Respons Perubahan Ekonomi Global, Ansor Resmikan Asta Cita Center

Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin saat peresmian Asta Cita Center di Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta, Rabu (15/1/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online Banten

Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Addin Jauharudin mengatakan, Asta Cita Center dibentuk sebagai respons terhadap perubahan ekonomi global yang berimbas pada nasib masyarakat Indonesia. Di samping itu, terdapat surplus usia produktif yang dinilai berpuncak pada 2045. "Bagi pengelolaan agar usia produktif di Indonesia itu tidak menjadi beban populasi, tapi menjadi produktivitas bagi bangsa dan negara ini," ujarnya saat peresmian Asta Cita Center di Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta, Rabu (15/1/2025). 



Pada saat yang sama, dia juga menyampaikan, pemberdayaan generasi muda yang lebih inovatif dan kolaboratif dalam aspek ekonomi adalah pekerjaan rumah terbesar organisasi kepemudaan (OKP) dewasa ini.  



Sebab, menurutnya, tugas organisasi pemuda bukan hanya berkutat pada pemikiran jauh panggang dari api, melainkan harus dibarengi upaya perwujudan dalam langkah konkret terhadap pembangunan masyarakat Indonesia.


"Tidak hanya memikirkan atau mendialogkan soal agama, nilai, toleransi, tapi bagaimana kemudian dengan perbedaan agama membentuk kesatuan cara pandang untuk membangun hal-hal yang positif bagi Indonesia ke depan," katanya, dilansir NU Online.


Modal masa depan bangsa, lanjutnya, terletak pada seberapa jauh anak muda mengambil peran dan berinovasi. Sikap ini selanjutnya menentukan nasib bangsa di tengah persaingan global ke depan. Dan Asta Cita Center, disebut sebagai lembaga yang mewadahi inisiasi dan inovasi anak muda sebagai persiapan dalam memenangkan persaingan ekonomi global.



Meski demikian, dia mengingatkan, peranan pemuda tidak akan signifikan mana kala sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan proporsional luput dari perhatian. Sebaliknya, SDM harus menjadi titik sorot bagi pembangunan. "Itu semua akan terwujud dengan cara membangun sumber daya manusia yang tangguh. Kalau SDM kita tangguh maka apapun bisa kita buat, apa pun bisa kita rancang," tegasnya. (Achmad Risky Arwani Maulidi)
Â