• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 5 Mei 2024

Nasional

Wakil Ketua MPR Ini Tekankan Pentingnya Moderasi Beragama

Wakil Ketua MPR Ini Tekankan Pentingnya Moderasi Beragama
Wakil Ketua MPR H Yandri Susanto setelah menghadiri Musyawarah Daerah Ke-3 Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam di Ponpes Bai Mahdi Sholeh Ma'mun, Sindangheula, Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten, Selasa (7/3/2023). (Foto: NU Online Banten/Muhammad Uqel Assathir)
Wakil Ketua MPR H Yandri Susanto setelah menghadiri Musyawarah Daerah Ke-3 Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam di Ponpes Bai Mahdi Sholeh Ma'mun, Sindangheula, Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten, Selasa (7/3/2023). (Foto: NU Online Banten/Muhammad Uqel Assathir)

Kabupaten Serang, NU Online Banten
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) H Yandri Susanto minta kepada seluruh penyuluh agama Islam di Kabupaten Serang agar dapat mengimplementasikan nilai-nilai moderasi agama di masyarakat.


"Saya berharap kepada penyuluh agama yang insya Allah suaranya didengar oleh masyarakat untuk menjadi garda terdepan menggalakkan moderasi beragama. Jangan sampai hanya slogan tak berarti, tetapi harus menjadi pandangan kita dalam kehidupan sehari-hari,’’ ujar Yandri setelah menghadiri Musyawarah Daerah Ke-3 Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam di lingkungan Pondok Pesantren Bai Mahdi Sholeh Ma'mun, Jalan Palka, Sindangheula, Pabuaran, Serang, Banten, Selasa (7/3/2023)


Yandri mengatakan, nilai moderasi beragama penting dijalankan dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan kerukunan antarumat beragama serta perdamaian di tengah masyarakat. Namun, jika masih ada sekelompok masyarakat yang memaksakan kebenarannya sendiri itu dikhawatirkan menimbulkan konflik horizontal.


"Moderasi beragama itu kita menghormati perbedaan yang ada di tengah masyarakat. Jangan pernah memaksakan kebenaran kita atau sikap kita dipaksakan kepada orang lain. Maka jaga kedamaian, ketentraman itu akan tercapai," ujarnya.


Di samping itu, Yandri juga mengingatkan kepada penyuluh agama Islam dalam menghadapi tahun politik 2024 mendatang agar dapat mencegah terjadinya politik identitas. Lantaran jika hal itu terjadi, akan menimbulkan perpecahan.


"Menghadapi tahun politik ini kan pasti banyak warna warni. Jangan sampai perbedaan itu terpecah belah atau silaturahim menjadi terganggu. Biarlah secara alami orang bebas memilih siapa yang layak dipilih tetapi dengan tetap menjaga kekompakan dan kebersamaan. Dalam tahun politik ini justru ujian berat kita untuk menjaga silaturaham, kekompakan, tapi saya haqul yakin kita insya Allah tambah dewasa," ucapnya.


Dikatakan Yandri, dalam menghadapi tahun politik ini diharapkan semua entitas masyarakat bisa menciptakan adu gagasan, program, dan perdebatan intelektual sehingga dapat mewujudkan khasanah kekayaan intelektual. "Tapi kalau kita menggunakan politik identitas itu, berbahaya bisa memecah belah kesatuan dan persatuan," pungkasnya.


Pewarta: Muhammad Uqel Assathir


Nasional Terbaru