• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 23 Juni 2024

Opini

NU Berikan Beasiswa Mahasiswa Asing

NU Berikan Beasiswa Mahasiswa Asing
Informasi beasiswa. (Dok NU)
Informasi beasiswa. (Dok NU)

INI tidak tentang tambang. Tidak pula tentang nasab. Melainkan, tentang peradaban. Tahun ini, 2024, NU memberikan beasiswa mahasiswa asing. Namanya Beasiswa Peradaban Islam. Ditanggung sepenuhnya untuk belajar Islam di Indonesia. 4 tahun, jenjang strata 1 (S1). Tepatnya di Ma’had Aly Situbondo dan Tebuireng. Yang pertama fokus belajar fiqih dan ushul fiqih. Yang kedua belajar hadits dan ilmu hadits. Hingga saat ini, sudah puluhan pendaftar beasiswa. Terakhir pendaftaran 20 Juni 2024. Mulai perkuliahan Agustus 2024.



Beasiswa ini adalah langkah strategis. Menjadi bagian dari upaya mengenalkan Islam Indonesia. Supaya tidak dianggap Islam pinggiran. Menggenapi Islam Timur Tengah dan wilayah lain. Spirit yang tidak jauh berbeda sudah dilakukan oleh Muhammadiyah. Juga beberapa pesantren dan perguruan tinggi. Semisal Universitas KH Abdul Chalim Mojokerto dan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok. Tiga tahun terakhir, UIII melakukan ekspansi. Di tahun 2024 ini, ada ribuan pendaftar dari 73 negara.  Berjibun ke Indonesia. Mereka antusias melihat Islam Indonesia.



Meskipun baru mulai tahun ini, NU melalui Nahdlatul Ulama Scholarship (NUS) yang digawangi oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam), tidak mau ketinggalan. Dalam keterangan resminya, NU berkomitmen menjadikan beasiswa mahasiswa asing ini ada setiap tahun. Bahkan tidak hanya jenjang S1, juga jenjang lebih tinggi lagi. Tidak hanya menempatkannya di Situbondo dan Tebuireng saja, namun juga ke Ma’had Aly lainnya.



Di Situbondo, mahasiswa asing ini akan fokus belajar fiqih dan ushul fiqih. Takhasus yang telah digariskan oleh  KHR As’ad Syamsul Arifin (1897-1990). Kurikulumnya disowankan dan direstui oleh Syekh Yasin al-Fadani (1917-1990), Sayyid Muhammad al-Maliki (1947-2004) dan Syekh Ismail bin Ustman al-Yamani (1352-1414 H) . Salah satu kitab muqararnya adalah Jam’ul Jawami’ dan Fathul Wahhab. KH Afifuddin Muhajir adalah salah satu tokoh tersohor yang mengasuh Ma’had Aly Situbondo.

 

Di Ma’had Aly Tebuireng, mahasiswa asing akan fokus belajar hadits dan ilmu hadits. Selama 4 tahun mengkhatamkan kutubussitah; Shahih al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan al-Tirmidzi, Sunan Abi Dawud, Sunan al-Nasa’i, dan Sunan Ibni Majah. Dilengkapi dengan mushthalah hadits, takhrij hadits, studi sanad, dan studi matan. Mewaris kepakaran Hadratussyekh Hasyim Asy’ari (1871-1947). Khususnya dalam bidang hadits.

Lantas tertarikah Anda? Info lebih detailnya, kunjungi website NUS.

 


Muhammad Hanifuddin, Ketua LBM PCNU Tangsel dan Dosen Ma’had Darus-Sunnah Jakarta


Opini Terbaru