• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 26 April 2024

Opini

Refleksi dan Resolusi untuk Aksi Ukir Sejarah

Refleksi dan Resolusi untuk Aksi Ukir Sejarah
Ilustrasi refleksi dan resolusi (Foto: Singgih Aji Purnomo)
Ilustrasi refleksi dan resolusi (Foto: Singgih Aji Purnomo)

Menarik sesungguhnya mencermati dan menikmati gelaran Piala Dunia 2022 yang belum lama usai. Kejutan tersaji dalam fase grup, babak 16 besar, perempat final, semifinal, dan final. Sebagian dari pencinta sepak bola mungkin tersontak dengan tersingkirnya tim sepak bola negara besar seperti Jerman yang dikalahkan Jepang, Brazil yang juga kalah oleh Kroasia, Belanda yang pulang melalui drama adu penalti dengan Argentina, dan Portugal kandas di tangan Maroko. Ada 2 kesebelasan negara yang penulis cermati yaitu Argentina yang angkat trofi Piala Dunia 2022 dan Maroko yang mencetak sejarah menembus semifinal.

Keduanya itu kembar tapi beda dalam mencetak sejarah. Argentina menurut sejarah sebelumnya berhasil menjuarai Piala Dunia, yaitu 1978 dan 1986. Semua kita bisa membayangkan 36 tahun merindukan gelar akhirnya tercapai di 2022. Di sisi lain Maroko di babak perempat final memupuskan harapan Portugal dengan skor tipis 1-0. Maroko mengukir sejarah sebagai negara Afrika pertama yang lolos ke semifinal.

Dari kisah kedua negara di atas, tentu ada refleksi dan resolusi yang diupayakan secara optimal hingga mengukir sejarah. Akhir tahun masehi kali ini merupakan momentum untuk introspeksi diri dan menerawang masa depan.

Refleksi 2022

Refleksi adalah cara berpikir tentang what (apa) yang baru dipelajari atau berpikir napak tilas tentang apa-apa yang sudah kita lakukan pada masa lampau. Refleksi dapat dicatat pertama mulai bercerita kejadian yang dialami (something happened), kedua menghayati perasaan saat mengalaminya (what happened in me), ketiga menemukan insight dari kejadian yang dialami (so what), keempat implementasi insight yang diperoleh untuk menjadi lebih baik esok (now what).

Diteropong dari teori-teori psikologi Pendidikan, utamanya refleksi mengenai angle pendekatan humanistik yang merujuk pendapat Rogers dalam buku Freedom to Learn. Pendekatan humanistik menekankan pada perjuangan individu mencapai aktualisasi diri dan kemerdekaan (freedom). Pada prinsipnya pendekatan ini perlu adanya pemahaman akan manusia sebagai suatu totalitas yang memiliki potensi yang dikembangkan.

Prinsip pengakuan mengenai urgensi personal freedom dan responsibility dalam proses pengambilan keputusan yang berlangsung sepanjang hidup serta prinsip mind (pikiran) yang dinamis juga aktif. Lewat mind, manusia berekspresi tentang dirinya yang memiliki kemampuan unik sebagai individu, tercapai dalam aspek kognisi, willing (keinginan) dan judgment (pertimbangan).

Oleh karenanya betapa pentingnya mind (pikiran) sebagaimana yang tertuang dalam firman Allah SWT dalam QS: Muhammad, 24.

اَفَلَا يَتَدَبَّرُوْنَ الْقُرْاٰنَ اَمْ عَلٰى قُلُوْبٍ اَقْفَالُهَا ٢٤

’’Tidakkah mereka merenungkan Al Qur’an ataukah hati mereka sudah terkunci?’’(QS:Muhammad, 24)

Pada ayat lain Allah SWT mengingatkan Nabi-Nya melalui QS: Al-Ghasyiyah, 17-20.

اَفَلَا يَنْظُرُوْنَ اِلَى الْاِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْۗ ١٧ وَاِلَى السَّمَاۤءِ كَيْفَ رُفِعَتْۗ ١٨ وَاِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْۗ ١٩ وَاِلَى الْاَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْۗ ٢٠

’’Tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana ia diciptakan? Bagaimana langit ditinggikan? Bagaimana gunung-gunung ditegakkan? Bagaimana pula bumi dihamparkan?’’

Sementara itu di QS: Ali Imran, 190 Allah SWT berfirman:

اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ ١٩٠ الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ١٩١

’’Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Mahasuci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka.’’

Inti dari beberapa ayat di atas adalah menyampaikan perintah untuk berpikir. Secara tersirat Allah SWT mengatakan, kamu ini tidak berpikir, kamu semua kan manusia? gunakan akalmu untuk berpikir dan pikirkanlah.

Resolusi 2023

Selanjutnya tentang resolusi. Resolusi memang sebuah term yang penting di akhir tahun untuk mengungkap mau ngapain hari ini, esok dan mau jadi apa, bagaimana caranya?.

Sebagaimana tertuang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, resolusi memiliki arti putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang), pernyataan tertulis biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal.

Resolusi mengandung suatu harapan, semangat meraih kesuksesan dalam mencapai cita-cita. Resolusi memang bagi sebagian orang menjadi hal yang penting, sebagiannya lagi menganggap tidak penting. Akan tetapi sesungguhnya akan lebih baik juga kita setiap tahun membuat resolusi tahunan, siapa tahu bisa mengukir sejarah seperti 2 negara di atas (Argentina dan Maroko).

Resolusi bisa dimulai dengan membaca beberapa buku yang kali ini penulis coba rekomendasikan. Pertama, Atomic Habits karya James Clear, apa yang ada di buku ini tentang bagaimana mengurangi kebiasaan buruk (salah satunya adalah menunda-nunda), memulai kebiasaan baru (yang dipandu detail!) dapat membuat kita belajar. Dari buku ini juga didapati tentang manajemen waktu untuk lebih fokus dalam melakukan peran.

Kedua, Show Your Work karya Austin Kleon, ada 10 ways to share your creativity and get discovered mulai dari you don’t have to be a genius hingga stick around. Bagi kita yang pernah mengalami kegagalan atau membuat sesuatu namun ‘ga jadi jadi’, buku ini penting dibaca. Karena ada sebuah kutipan “jangan nunggu sempurna, aksi-aksi kecil yang kamu lakukan juga bisa jadi karya. Publikasikan, tunjukkan kepada publik!”

Ketiga, You do You karya Fallexandro Ruby, bagi yang suka galau mengenai karir, buku ini baca deh! karena ada kutipan yang menarik tentang karir “Jangan hanya fokus pada kata bendanya, tapi juga ulik aktivitasnya atau kata kerjanya.” Artinya jika berprofesi sebagai guru, maka jangan hanya fokus pada kata benda “guru”, namun dalami kata kerjanya (kesukaan). Bagi yang suka nulis mungkin bisa menulis hal yang baik hingga menghasilkan karya baik nonfiksi ataupun fiksi.

Bagi yang suka bikin konten bisa membuat konten tentang guru dan pendidikan baik di IG, Youtube atau Tiktok. Lebih jauh, bagi yang suka handcrafting bisa membuat media pembelajaran interaktif dan inovatif. Buku ini juga dapat memacu semangat dan semakin tahu impian ke depan dan cara menggapainya.

Kita semua tentu ingin berada pada posisi lebih baik dari sebelumnya, maka refleksi diri dan resolusi sebagaimana yang telah diurai di atas menjadi hal yang penting.

Tulisan ini akan saya akhiri dengan kalimat yang indah oleh Hasan al Bashri bagi semua kita yang menginginkan perubahan lebih baik hingga mengukir sejarah “Dunia ini hanya memiliki tiga hari: Hari kemarin, ia telah pergi bersama dengan semua yang menyertainya. Hari esok, kamu mungkin tak akan pernah menemuinya. Hari ini, itulah yang kamu miliki, maka beramallah di hari ini.” Wallahu a’lam bi al-shawab.

Singgih Aji Purnomo, Bidang Kajian dan Riset LAKPESDAM PC NU Jakarta Selatan


Editor:

Opini Terbaru