• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 5 Mei 2024

Ramadhan

Pentingnya Menjaga Persaudaraan

Pentingnya Menjaga Persaudaraan
Ilustrasi. (Foto: NU Online)
Ilustrasi. (Foto: NU Online)

Menjaga persaudaraan atau menjaga ukhuwah adalah kewajiban setiap umat beragama, tidak terkecuali umat Islam. Ada tiga jenis ukhuwah yang sering didengar, yakni ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah.


Menurut Nahdlatul Ulama (NU),  trilogi ukhuwah ini terangkum dalam aturan rumah tangga dan dasar NU, yang wajib dilaksanakan oleh anggota NU, yakni Anggaran Rumah Tangga NU (ART NU), tepatnya Pasal 16 Bab VIII Kewajiban dan Hak Anggota, berbunyi: c. Memupuk dan memelihara ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah.


Ukhuwah Islamiyah 
Persaudaraan yang bersifat keislaman atau persaudaraan antarsesama pemeluk Islam. Sebagai umat muslim harus menerima setiap muslim merupakan saudara tanpa membedakan latar belakang keturunan, kebangsaan, dan lain sebagainya. Ukhuwah islamiyah merupakan tata hubungan antara sesama manusia yang berkaitan dengan keagamaan (keislaman). 


QS Surat Ali Imran Ayat 103:


وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ


“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah kamu akan nikmat Allah kepadamu, ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah akan mempersatukan kamu lalu menjadikan kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”


Dalam ayat lain Allah berfirman, QS Al Hujurat: 10:


- اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ


“Sesungguhnya orang-orang Mukmin bersaudara, karena itu lakukanlah ishlah di antara kedua saudaramu.”


Ukhuwah Wathaniyah 
Persaudaraan karena tanah air, tempat kelahiran, tanah tumpah darah, atau kampung halaman. Ukhuwah jenis ini berarti menganggap seseorang sebagai saudara sebangsa tanpa memandang agama dan suku.


Secara garis besar, ukhuwah wathaniyah memiliki arti persaudaraan sebangsa meski tidaklah satu keyakinan atau ras dan suku. Terkait ini, Allah juga memerintahkan untuk bisa menerima ketetapan-Nya. Firman Allah:


ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ


“Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.” (QS Al-Maidah Ayat 48)


Ayat di atas menjelaskan tentang kewajiban umat Muslim dalam menghargai kerabat lainnya, meski bukanlah datang dari keyakinan yang sama. Allah tetap memerintahkan hamba-Nya untuk bisa menanamkan sifat dan tali persaudaraan dengan siapa pun. Hal tersebut selain merupakan suatu keberkahan juga menjadi tantangan dalam berlomba-lomba melakukan kebajikan. Manifestasi ukhuwah wathoniyah sering dipraktikkan saat bersama menjaga keamanan, kebersihan, dan ketertiban di suatu pemukiman. 


Majemuknya anggota suata kelompok masyarakat tidak menjadi halangan untuk saling bekerja sama. Ada seorang sahabat saya yang nonmuslim, saat pelaksanaan Shalat Jumat, membuka parkiran halaman gerejanya untuk parkir jamaah yang Shalat Jumat. Dan saat acara-acara besar gereja pun, pengurus masjid di dekatnya tidak canggung untuk melakukan hal yang sama.


Ukhuwah Insaniyah 
Persaudaraan yang cakupannya lebih luas, yaitu antarsesama umat manusia di seluruh dunia. Dalam Surat al-Hujurat Ayat 11 tertulis: 


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ


’’Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim.’’


Menjaga sikap yang mencerminkan konsep persaudaraan ini, memang diperlukan aspek konsistensi tanpa mudah membedakan dengan lainnya. 


Wallahu a’lam 


Abdulah Faqih, Pengurus Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Tangsel
Edito: M. Izzul Mutho


Editor:

Ramadhan Terbaru