Dari Diklat Bahtsul Masail, Berharap Lahir Generasi Baru Ulama yang Mampu Jawab Tantangan Zaman
Kamis, 23 Januari 2025 | 18:01 WIB
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tangerang KH Muhamad Marzuki bersyukur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Bahtsul Masail di Pondok Pesantren Sirojul Athfal Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (22/1/2025), berjalan lancar. ’’Kegiatan ini menjadi tonggak sejarah baru bagi perkembangan pemahaman dan penerapan bahtsul masail di Kabupaten Tangerang,’’ ujarnya dalam rilis yang diterima NUOB, Kamis (23/1/2025).
Dijelaskan, diklat yang diikuti sekitar 120 peserta dari pondok pesantren dan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) di Kabupaten Tangerang ini untuk membekali peserta dengan kemampuan dalam memahami dan mengkaji kitab-kitab klasik serta modern. ’’Dengan bekal tersebut, diharapkan para peserta mampu memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat, khususnya di era globalisasi saat ini. Pelaksanaan diklat ini merupakan langkah maju dalam upaya memperkuat basis keilmuan ulama Banten,’’ ungkapnya.
Dia berharap, melalui diklat ini akan lahir generasi baru ulama yang mampu menjawab tantangan zaman dan menjadi rujukan bagi masyarakat.
Senada disampaikan KH Ahmad Munawwar Djanapi dari Syuriyah PCNU Kabupaten Tangerang. Dia menekankan pentingnya kegiatan bahtsul masail di kalangan masyarakat Kabupaten Tangerang. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum memahami secara mendalam tentang bahtsul masail. "Dengan diklat ini, diharapkan akan semakin banyak perumus dan mushahih bahtsul masail di Banten," tambahnya.
Wakil Ketua LBM PCNU Kabupaten Tangerang Kiai Ade Zainal Muttaqien berpesan agar para peserta agar tidak ragu untuk aktif berdiskusi dan menyampaikan pendapat. "Dalam bahtsul masail, kita harus berani menyampaikan pendapat dengan santun dan argumentatif," tegasnya.
Sedangkan Ketua PCNU Kabupaten Tangerang KH Hafis Gunawan mengajak seluruh peserta untuk terus belajar dan menggali ilmu pengetahuan. "Jadikan Banten sebagai taman ulama," ujarnya, mengutip pesan Abuya Muhtadi, ulama kharismatik Banten.
Dia berharap, dengan digelarnya kegiatan tersebut, semakin banyak yang menguasai ilmu bahtsul masail. ’’Ini akan bermanfaat bagi masyarakat, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan yang semakin kompleks,’’ pungkasnya. (*)
Terpopuler
1
Soal Pertambangan di Raja Ampat Ini Kata Ekonom Unusia
2
Ketika Alumni Pesantren Krapyak Sinergi Ekonomi
3
Khutbah Jumat: Dzikir Menenteramkan Jiwa
4
Hukum Menghadiri Undangan Pernikahan Nonmuslim
5
Akademisi Unusia: Identitas Kultural Tak Sekadar Simbol Sejarah
6
Penulisan Sejarah Ulang yang Dicap Resmi Abaikan Pluralitas dan Lahirkan Otoritarianisme
Terkini
Lihat Semua