Banten Raya

Edi Suaedi Kembali menjadi Rais Syuriyah, Rukyat Lanjutkan Estafet MWCNU Karawaci 

Ahad, 5 Januari 2025 | 18:51 WIB

Edi Suaedi Kembali menjadi Rais Syuriyah, Rukyat Lanjutkan Estafet MWCNU Karawaci 

Ustadz Edi Suaedi, selalu Rais Syuriyah MWCNU Karawaci terpilih saat menyampaikan pandangan umum. (NUOB/Arfan)

Kota Tangerang, NU Online Banten

Konferensi ke-III Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Karawaci resmi menetapkan Edi Suaedi sebagai Rais Syuriyah dan Rukyat Adam sebagai Ketua Tanfidziyah untuk masa khidmat 2025-2030. Penetapan ini berlangsung di Aula Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, pada Minggu (4/1/2024).

 

"Sebagaimana hasil musyawarah mufakat, dan kriteria calon yang memenuhi unsur persyaratan dan tata tertib, ditetapkan, Ustadz Edi Suaedi menjadi Rais Syuriyah, dan Rukyat menjadi Ketua Tanfidziyah MWCNU Karawaci," terang Pimpinan Sidang Yana Karyana dalam sidang Konferensi ke-III MWCNU Kecamatan Karawaci.

 

Sebelum itu, musyawarah tertinggi Majelis Wakil Cabang ini menetapkan Edi Suaedi dahulu menjadi Rais Syuriyah. Penetapan tersebut sebagaimana mekanisme Konferensi yang termaktub dalam Peraturan Perkumpulan (Perkum) oleh Ahlil Halli Wal Aqdi (Ahwa). Beranggotakan lima orang tokoh Kiai sepuh, atas usulan pengurus Ranting NU di kecamatan Karawaci.

 

"Sebagaimana mekanisme musyawarah Ahwa, dipilihlah Ustadz Edi Suaedi untuk menjadi Rais Syuriyah MWCNU Karawaci setelah sidang Ahwa dilaksanakan," jelas Yana.

 

Setelah itu, kata Yana, dalam forum musyawarah tersebut, pengurus Ranting NU mengusulkan bakal calon atau kandidat ketua Tanfidziyah. Melalui hasil keputusan ini, Rukyat ditetapkan ketua definitif, setelah Pimpinan Sidang memverifikasi dan menetapkannya sebagaimana aturan yang berlaku dalam Perkum.

 

"Alhamdulilah, ditetapkan Rukyat sebagai Ketua Tanfidziyah dalam proses musyawarah mufakat di MWCNU Karawaci ini," ungkap Yana.

 

Sementara, Rais Syuriyah MWCNU Karawaci terpilih Edi Suaedi, mandat sebagai Rais Syuriyah merupakan perintah guru yang harus dijalankan. Sebagai santri dan kader, ketika seorang guru memberi perintah untuk berkhidmat, keputusan tersebut mau tidak mau harus dijalankan dengan seksama.

 

"Sebagaimana hasil keputusan Ahwa yang didalamnya guru-guru kita semua, hasil ini merupakan perintah guru, oleh karena itu, mari kita tunaikan dengan maksimal dan sungguh-sungguh," tegas pria yang akrab disapa Ustadz Edi ini.

 

"Mari kita bangun kepengurusan ini dengan baik, dan tidak lupa, mohon doa dari para guru, dan masyayikh yang tak lelah membimbing dan mendoakan kita semua," imbuh Ustadz Edi dalam Forum Konferensi tersebut.

 

Kendati begitu, Ketua Tanfidziyah MWCNU Karawaci terpilih Rukyat mengungkapkan rasa haru nya untuk diamanatkan menjadi ketua Tanfidziyah ini. Sebab, menurut Rukyat, amanat ini merupakan tanggung jawab yang besar untuk diemban.

 

"Tak lupa, saya memohon doa dan pertolongan, tidak lupa meminta doa dari para guru dan masyayikh untuk bersama-sama membangun khidmah kepada masyarakat," pungkas Rukyat.

 

Ia menambahkan, bahwa hasil ini merupakan kepercayaan yang harus ia jaga selama kepengurusannya. Oleh karena itu, ia berharap, kepada segenap pengurus untuk membangun khidmah dan melaksanakan program kerja yang maslahat kelak.

 

"Amanat ini kepercayaan para pengurus Ranting NU sekalian, dan saya berharap, mari sahabat-sahabat semua gotong royong membangun khidmah NU ini di kecamatan Karawaci," tandasnya.