Satgas GKMNU Sudah Terbentuk 70 Persen di Tingkat Kelurahan Seluruh Tangsel
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Ketua atau Koordinator Satuan Tugas (Satgas) Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) Tangerang Selatan (Tangsel) Imam Fitra Ramadhan menegaskan, pihaknya terus bergerak. Seluruh kecamatan di Tangsel sudah terbentuk Satgas GKMNU.’’Dan sudah terbentuk hampir 70 persen dari 54 kelurahan yang ada,’’ ujarnya dihubungi NU Online Banten, Jumat (22/12/2023).
Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Tangsel juga menyampaikan, satgas terdiri atas sejumlah unsur. Di level cabang ada dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangsel, tokoh NU, dan Ansor Muslimat, Fatayat, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), serta Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU).’’Dan bekerja sama juga dengan unsur Kementerian Agama (Kemenag) Tangsel serta turunannya di kecamatan hingga kelurahan,’’ ungkap pria berkacamata itu.
Dia juga mengaku, pihaknya sudah melakukan sosialisasi berupa pemasangan spanduk di kelurahan-kelurahan dan stiker GKMNU di rumah-rumah di berbagai kelurahan dengan target 500 rumah per kelurahan. ’’Satgas GKMNU terus bergerak tiap hari untuk pemasangan stiker di rumah-rumah. Sebelumnya warga juga disosialisasikan dulu apa itu GKMNU. Kalau sudah paham dan mau baru ditempel stikernya,’’ terangnya.
Dia berharap, gerakan yang dilakukan dapat masif, sehingga sekaligus mapping seberapa banyak warga NU di Tangsel dan juga sebagai syiar tentang ke-NU-an ke masyarakat luas.’’Berharap, ke depannya lebih mudah dalam melakukan rekrutmen kaderisasi terutama bagi Ansor di masyarakat dan bagi NU umumnya,’’ tambahnya.
Sementara itu, mengutip laman resmi Kemenag Tangsel, sejak Senin (18/12/2023), Kemenag Tangsel memasang puluhan spanduk dan ribuan stiker GKMNU secara serentak di tujuh kecamatan di Tangsel. Kepala Kantor Kemenag Tangsel Dedi Mahfudin yang ikut mengawal kegiatan menjelaskan, pemasangan spanduk dan stiker ini bukan sekadar pasang atau tempel, melainkan penanda berjalannya kerja sama antara Pengurus Besar Nahdaltul Ulama (PBNU) dengan Kemenag. Di antaranya bimbingan keluarga, mencegah stunting melalui penguatan posyandu, dan bimbingan anak dan remaja.
’’Gerakan ini penting. Apalagi Tangsel warganya banyak. Dibutuhkan kekuatan dan ketahanan keluarga sebagai basis untuk keberhasilan dan kemajuan Tangsel,’’ jelasnya.
Hadirnya GKMNU, lanjutnya, membawa pandangan baru bahwa keberhasilan suatu program kerja diawali dengan melibatkan masyarakat yaitu keluarga. Gerakan ini juga untuk pendampingan kepada keluarga, khususnya keluarga Nahdliyyin demi meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Setidaknya ada 3 program yang akan segera dilakukan. Bimbingan perkawinan calon pengantin. Lalu berkah keuangan keluarga, yaitu bimbingan bagaimana cara mengelola keuangan bagi keluarga, sehingga masyarakat mampu mengatur keuangan keluarga secara lebih efektif. Kemudian bimbingan keluarga, yaitu memberikan edukasi agar masyarakat memiliki kesadaran dalam mengelola konflik rumah tangga,” pungkasnya. (Ade Adiyansah)
