• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Sabtu, 27 April 2024

Fragmen

Abad ke-16, Dua Utusan Banten Sambangi Raja Inggris

Abad ke-16, Dua Utusan Banten Sambangi Raja Inggris
Lukisan dua utusan Kesultanan Banten yang diutus menemui kerajaan Inggris. (Foto: The British Museum, Number 1849,0512.918)
Lukisan dua utusan Kesultanan Banten yang diutus menemui kerajaan Inggris. (Foto: The British Museum, Number 1849,0512.918)

Pada masa keemasan Banten yang dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa. Kesultanan Banten sudah mengirin utusannya ke berbagai belahan dunia. Diantaranya adalah kerajaan Inggris pada masa Raja Charles II. 

 

Kisah ini pernah ditulis dalam buku Geschiedenis van Java  yang ditulis oleh Mrs Fruin Mees tahun 1923, tentang kunjungan dua utusan Banten ke London pada 1682. Keduanya itu bernama Kyai Ngabehi Naya Wipraya dan Kyai Ngabehi Jaya Sedana dan diabadikan di Museum Mankind di London. Mereka menjadi tamu Raja Inggris Charles II, selama tiga setengah bulan di Istana Windsor.

 

Dalam kunjungannya, kedua duta besar ini diiringi rombongan berjumlah 31 orang dengan membawa persembahan berupa 200 karung lada, perhiasan permata dan intan, serta emas berukir burung merak. 

 

John Evelyn dalam catatan hariannya berjudul The Diary Of John Evelyn (31 Oktober 1620-27 Februari 1706) menuliskan, duta besar dari Banten yang waktu itu diundang ke tempat kediaman resmi Lord George Berkeley (sekarang bergelar Earl). Saat itu, di London, sedang berlangsung penerimaan tamu kehormatan Duta Besar Rusia, Maroko, dan India. 

 

Salah satu dari dua duta besar itu merupakan duta besar utama, sedangkan yang kedua rupanya dikirim untuk menjadi  pengganti, seandainya dua besar yang pertama meninggal dalam pelayaran yang berbahaya. 

 

Menurut keterangan John, keduanya pernah ke Mekah. Maka dari itu kedua duta besar ini memakai sorban dengan gaya Turki dan Arab. 

 

Diceritakan oleh John, pelayaran dari Banten menuju London bersama rombongan ini ditempuh selama lima bulan melewati Tanjung Harapan, Afrika Selatan. Masa itu, perjalanan ini sangat sulit dan berbahaya. Akan tetapi kapal layar yang ditumpangi utusan dari Kesultanan Banten pada masa itu tiba dengan selamat di tujuan tanpa mengalami hambatan.  

 

Rombongan kesultanan Banten itu berangkat pada 10 November 1681 dengan menumpang kapal dagang East India Company yang bernama New London. Tiba di London pada 27 April 1682. 

 

Seorang anggota rombongan yang menjadi juru masak meninggal dunia, dan dimakamkan di tempat pemakaman di Saint James Park, berseberangan dengan Hyde Park. 

 

Pada 5 Juli 1682 kedua duta besar Banten beserta rombongan meminta izin untuk kembali ke Banten. Mereka diberi gerlar Sir oleh Raja Charles II, lengkap dengan pedang kehormatan. Rombongan dari Banten ini naik kapal Kemphorne dari Pelabuhan Chatham, dan mulai berlayar pada 23 Agustus 1682. Mereka tiba di Banten pada 20 Januari 1683.


Editor:

Fragmen Terbaru