Jakarta

Majelis Taklim Fatimah Zahra Bukan Sekadar Ruang Pengajian Rutin

Senin, 16 Juni 2025 | 10:10 WIB

Majelis Taklim Fatimah Zahra Bukan Sekadar Ruang Pengajian Rutin

Peluncuran Majelis Taklim Fatimah Zahra dan Forum Daiyah Fatayat oleh PW Fatayat NU DKI Jakarta di Roemah Djan, Jakarta, Sabtu (14/6/2025). (Foto: Ist)

Jakarta, NU Online Banten  

Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah menegaskan, penguatan organisasi Fatayat NU harus dilakukan melalui penguatan gerakan Majelis Taklim Fatimah Zahra di seluruh tingkatan kepengurusan.  Ini disampaikan saat menghadiri peluncuran resmi Majelis Taklim Fatimah Zahra dan Forum Daiyah Fatayat oleh PW Fatayat NU DKI Jakarta di Roemah Djan, Jakarta Pusat, Sabtu (14/6/2025).  


Menurut Margaret, keberadaan majelis taklim bukan sekadar ruang pengajian rutin, tetapi merupakan bagian integral dari strategi kaderisasi, konsolidasi, dan transformasi dakwah perempuan berbasis komunitas. Oleh karena itu, pembentukan Majelis Taklim Fatimah Zahra menjadi mandat struktural yang wajib ditindaklanjuti oleh seluruh pimpinan wilayah dan cabang Fatayat NU.  


“Fatayat NU adalah organisasi perempuan berbasis keagamaan. Karena itu, majelis taklim bukan hanya sarana ibadah, tetapi menjadi ruang gerak untuk memperkuat organisasi, menyampaikan nilai, dan menjawab persoalan perempuan melalui pendekatan spiritual dan sosial,” ujarnya, dilansir NU Online.  


Dijelaskan, keputusan untuk memperkuat gerakan Majelis Taklim Fatimah Zahra diambil dalam Konferensi Besar (Konbes) Fatayat NU pada Desember 2024. Salah satu alasannya menjadikan Fatayat NU sebagai sumber pengetahuan Islam yang adil gender dan relevan bagi generasi muda perempuan Muslim di Indonesia.



“Fatimah adalah akronim dari Fatayat lil ummah, dan Zahra adalah simbol bunga yang mewangi. Artinya, gerakan Fatayat harus menyebarkan kebaikan, kebermanfaatan, dan energi positif di tengah masyarakat,” tuturnya.  


Majelis Taklim Fatimah Zahra dirancang sebagai ruang edukatif, spiritual, sekaligus tempat bertumbuhnya kepemimpinan perempuan muda NU. Tidak hanya belajar agama, para kader juga akan memperdalam isu-isu keadilan gender, perlindungan anak, hingga literasi digital.  


Ketua PW Fatayat NU DKI Jakarta Kusnainik mengatakan, peluncuran majelis taklim ini menjadi bagian dari konsolidasi organisasi di wilayah urban. Struktur Fatayat NU DKI Jakarta saat ini telah terbentuk hingga tingkat anak cabang, dan Garda Fatayat (Garfa) juga telah resmi terbentuk sebagai garda sosial kemanusiaan. (Anty Husnawati)

 


Editor: M Izzul Mutho Masyhadi