Pemkab Kudus Perkuat Usulan KHR Asnawi sebagai Pahlawan Nasional
Ahad, 8 September 2024 | 16:13 WIB
Kudus, NU Online Banten
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, terus mempekuat proses pengusulan KH Raden Asnawi sebagai pahlawan nasional. Penjabat (Pj) Bupati Kudus M Hasan Chabibie menegaskan, pihaknya telah menyelesaikan berbagai proses administratif sesuai regulasi serta komunikasi dengan para pengambil keputusan di level nasional untuk menguatkan pengusulan gelar pahlawan bagi KHR Asnawi.
“Kami dari Pemkab Kudus sudah mendorong penuh berbagai proses untuk pengusulan gelar pahlawan nasional kepada KH Raden Asnawi. Berbagai dokumen dan admisnistrasi untuk pengusulan gelar pahlawan ini, sudah kami laporkan dari level kabupaten, provinsi, hingga pemerintah pusat," kata Hasan Chabibie melalui keterangan yang diterima NU Online, Ahad (8/9/2024).
Ditambahkan, Pemkab Kudus telah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) serta Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) untuk memperkuat pengusulan gelar pahlawan nasional. "Pemkab Kudus menjalankan tugas sesuai dengan regulasi yang ada, dengan jalur komunikasi resmi antarpemerintah yang ada,” terangnya.
Sebelumnya, telah digelar Sarasehan Kebangsaan bertajuk Mengokohkan Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Pembinaan Kesadaran Bela Negara pada Jumat (6/9/2024). Sarasehan ini menghadirkan Deputi VI Bidang Kesatuan Kemenko Polhukam RI Janedjri M Gaffar, Penjabat Bupati Kudus M Hasan Chabibie, dan Prof Ikhsan dari IAIN Kudus.
Hasan menyampaikan, rombongan Kemenko Polhukam datang untuk melihat seluruh potensi Kudus dari sisi potensi ekonomi, sosial kemasyarakatan, hingga meninjau peran besar KH Raden Asnawi di Kudus dan sekitarnya, terutama dalam perjuangan kemerdekaan beberapa dekade lampau.
Di hadapan rombongan Kemenko Polhukam dan tokoh masyarakat Kudus, Hasan menegaskan bahwa pihaknya ingin mendorong potensi Kudus dikenal masyarakat secara luas. “Meskipun Kudus kecil, tapi menyimpan banyak resources yang tidak semata-mata perusahaan, atau masyarakatnya. Juga kita memiliki industri skala nasional yang sering kita pakai atau konsumsi sehari-sehari," katanya.
Kudus, lanjutnya, juga punya 18 ribu lebih usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi penggerak ekonomi masyarakat. Selain itu, Kudus diberkahi dua kanjeng sunan, yakni Sunan Kudus dan Sunan Muria yang pada akhirnya menjadi DNA dari warga Kudus,” terang Hasan.
Lebih lanjut dijelaskan, sosok KH Raden Asnawi sangat penting di kawasan pantura Jawa, serta menjadi penggerak nasional pada masa prakemerdekaan dan sosok pendiri Nahdlatul Ulama (NU). “KH Raden Asnawi ini masih menjadi cucu dan keturunan dari Kanjeng Sunan Kudus, juga beliau menjadi guru dari sebagian besar kiai-kiai Nahdlatul Ulama. Kita tentu kenal Hadratussyekh Hasyim Asy’ari, KH Wahab Chasbullah, dan KH As’ad Syamsul Arifin sebagai penggerak Nahdlatul Ulama, yang ketiganya sudah mendapat gelar pahlawan nasional. Kalau bertiga mereka itu sudah mendapatkan gelar pahlawan nasional, maka sudah sangat layak apabila KHR Asnawi juga mendapatkan anugerah pahlawan nasional, karena secara usia lebih sepuh, juga jaringan keilmuan yang sangat kuat,” imbuhnya.
Deputi VI Kemenko Polhukam Djanedjri M Gaffar mengapresiasi seluruh potensi yang ada di Kudus, sekaligus mewanti-wanti tentang tantangan masa depan yang kian kompleks menjelang Indonesia Emas. “Menjelang 2045, tantangannya sangat kompleks dan ambigu, maka perlu dilihat secara jelas terutama generasi muda. Saya ingin menyampaikan ada beberapa tantangan dalam konteks menjaga kemajemukan bangsa kita. Menjelang 2045, dinamika yang dihadapi sangat bervariasi, penuh ketidakpastian, kompleks serta ambigu,” terangnya, dilansir NU Online.
Pada rangkaian agenda ini, delegasi Kemenko Polhukam juga berinteraksi dengan pihak keluarga KHR Asnawi, jajaran Pemkab Kudus, serta masyarakat Kudus pada umumnya. (*)
Terpopuler
1
Ini Kiat Cegah Bahaya Inses, Pendidikan Seksual Usia Dini dan Nilai Agama Jadi Kunci
2
Ini Salapan Khidmat NU Kabupaten Tangerang untuk Hadapi Tantangan Zaman
3
Solusi Palestina-Israel, Butuh Ketegasan dan Konsolidasi Internasional
4
PCNU Kota Serang Siap Gelar PD-PKPNU Angkatan II
5
KH Imam Abda-Yasin Pimpin MWCNU Ciptim Lagi, Pondok Aren Ganti Nakhoda
6
Kiat Cegah Pernikahan Inses: Pemerintah Perlu Bertindak Tegas dan Edukatif
Terkini
Lihat Semua