Diluncurkan, Ini Makna Logo Hari Santri Tahun Ini
Rabu, 9 Oktober 2024 | 23:10 WIB
Jakarta, NU Online Banten
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meluncurkan Hari Santri Nasional (HSN) 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta, Rabu (9/10/2024). Peluncuran ini mencakup logo, tema, dan lagu. “Pada peringatan Hari Santri tahun ini, kita mengusung tema Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan. Saya mengajak seluruh santri di Indonesia untuk bersama-sama terus berjuang untuk menuju masa depan Indonesia yang lebih baik,” ujar Gus Yaqut—sapaan Yaqut Cholil Qoumas.
Dia juga memberikan amanat dan menaruh impian kepada santri untuk tetap belajar dengan sungguh-sungguh untuk menggapai mimpi dan cita-citanya. “Santri saat ini dapat menjadi presiden seperti KH Abdurrahman Wahid atau yang kita kenal Gus Dur. Santri bisa menjadi menteri, santri bisa menjadi dirjen, santri bisa menjadi TNI, santri bisa menjadi dokter atau tenaga kesehatan, dan santri bisa menjadi apapun sekarang,” terangnya.
Ditambahkan, menjadilah santri yang terbaik karena beban dan tanggung jawab bangsa Indonesia berada di pundak para santri.
Tahun ini, Kementerian Agama (Kemenag) juga merilis theme song (lagu). Lagu ini diciptakan oleh Gus Yaqut berkolaborasi dengan musisi santri Sastro Adi. Melalui lagu ini, Gus Yaqut ingin menggugah hati para santri agar teguh mengabdi pada negeri.
Hari Santri merujuk pada peristiwa Resolusi Jihad yang dikeluarkan KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945. Resolusi ini berisi seruan kewajiban berjihad untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan melawan pasukan penjajah, hingga memuncak pada perlawanan 10 November 1945, yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Semangat juang yang dimiliki para santri pada masa itu, menurut Gus Yaqut, masih sangat relevan untuk diteladani pada masa kini. Bedanya, bila dulu para santri berjuang melawan penjajah, maka saat ini santri harus mampu menaklukan tantangan zaman.
“Hari ini kita berkumpul di sini, menyeleraskan kembali hati dan barisan kita untuk berbakti pada negeri. Santri harus dapat memberikan kontribusi bagi masa depan negeri ini,” tegasnya, dilansir NU Online.
Sementara itu, terkait tema, menegaskan bahwa santri masa kini memiliki tugas untuk meneruskan perjuangan para pendahulu yang telah berjuang tanpa kenal lelah demi kemerdekaan dan keutuhan bangsa. Dalam konteks ini, melanjutkan juang bukan hanya berarti mengenang, tetapi juga beraksi dengan semangat yang sama dalam menghadapi tantangan zaman modern.
Sedangkan logo didesain dengan tiga warna yaitu hijau pine, emas, dan merah. Lalu terdapat simbol bentuk tali yang melilit, lingkaran berwarna merah, santri, dan Indonesia.
Logo tampak seperti dua tali yang saling melilit dengan kombinasi warna hijau pine dan emas. Di bagian atasnya terdapat lingkaran dengan warna merah. Jika diperhatikan, dua tali yang saling melilit tersebut membentuk siluet santri yang sedang berlari. Bila kedua tali dilihat terpisah, akan membentuk huruf “S” dan “i” yang menjadi simbol Santri Indonesia.
Santri berlari dengan mengangkat tangan melambangkan semangat juang yang tak kenal lelah. Gerakan berlari mengindikasikan progress dan dinamika, sedangkan tangan yang terangkat melambangkan harapan, optimisme, serta tekad untuk mencapai masa depan yang lebih baik. Ini juga bisa diartikan sebagai usaha kolektif untuk bangkit bersama, sejalan dengan semangat HSN yang mengedepankan perjuangan, kerja sama, dan tekad yang kuat.
Adapun tali yang melilit melambangkan keterhubungan dan kesinambungan. Ini merepresentasikan Keberlanjutan serta hubungan antar generasi dalam meneruskan perjuangan serta nilai-nilai yang diwariskan dari para pendahulu. Tali juga melambangkan persatuan, kekuatan yang terikat erat, dan ketahanan dalam menghadapi tantangan masa depan.
Ada tiga warna dalam komposisi logo hijau pine, emas, dan merah. Hijau pine mencerminkan perjuangan santri yang dilakukan dengan kesabaran, konsistensi, dan keyakinan kuat untuk terus berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Warna emas memberi kesan keagungan serta memperkuat makna spiritualitas dan nilai luhur yang diwariskan dalam perjuangan. Merah juga menggambarkan pengorbanan dan komitmen untuk terus berjuang, mewakili santri sebagai generasi yang siap menghadapi segala tantangan demi meraih kesejahteraan bersama. (Rikhul Jannah)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Sosial
2
Khutbah Jumat: Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah
3
Apa Itu Digdaya Kepengurusan yang Diluncurkan PBNU?
4
Kelola NU dengan Efektif dan Efisien, PBNU Luncurkan Digdaya Kepengurusan
5
Ini Kiat Cegah Bahaya Inses, Pendidikan Seksual Usia Dini dan Nilai Agama Jadi Kunci
6
Ini Salapan Khidmat NU Kabupaten Tangerang untuk Hadapi Tantangan Zaman
Terkini
Lihat Semua