• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 19 Mei 2024

Nasional

Kembali Jadi Rumah Besar Pelajar

Kembali Jadi Rumah Besar Pelajar
Whasfi Velasufah Whasfi Velasufah (Foto: istimewa)
Whasfi Velasufah Whasfi Velasufah (Foto: istimewa)

Tangerang Selatan, NU Online Banten
Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) merupakan badan otonom yang menjadi garda terdepan untuk menyongsong masa depan abad kedua NU. ’’IPPNU adalah wadah bagi penurus perjuangan dan masa depan NU, wadah para pelajar dan santri NU,’’ ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) IPPNU Whasfi Velasufah kepada NU Online Banten, Sabtu (4/2/2023).


Ketua umum PP IPPNU periode 2022-2025 yang baru dilantik 31 Januari 2023 itu melanjutkan, sejak berdiri pada 1955, IPPNU telah menjadi rumah pelajar dan santri yang tersebar di 34 provinsi dan 360 cabang di tingkat kabupaten kota, serta ribuan di tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC), Pimpinan Ranting (PR), dan Komisariat atau pesantren dan sekolah. 


’’Dalam perjalanannya, IPPNU selalu terus berproses untuk menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja, pelajar, dan santri NU dalam mengembangkan diri berkreativitas, intelektual, emosional dan juga spiritual. Ini untuk menjadi generasi masa depan NU sekaligus masa depan bangsa yang bisa diandalkan untuk membangun peradaban,’’ jelas alumnus Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama Banat Kudus itu.


Menuju 1 abad NU tentunya mengingatkan bahwa umur IPPNU juga sudah mencapai usia matang. Dengan spirit 1 abad inilah yang terus diupayakan untuk menuju IPPNU yang massif secara kuantitas dan progressif secara kualitas. ’’IPPNU back to school dan back to pesantren merupakan tagline bagi kepengurusan kami untuk mengembalikan organisasi NU pada tujuan awal pendirian. Yaitu menjadi rumah besar pelajar-pelajar NU di sekolah, madrasah, dan pesantren,’’ tegas alumnus TK Al Hidayah Kudus dan Madrasah Ibtidaiyah NU Tsamrotul Wathon Kudus itu.


Semangat inilah, lanjut alumnus Madrasah Tsanawiyah An-Nahdlah Islamic Boarding School, Depok itu, yang kemudian diramu sedemikian rupa dan menjadi konsentrasi kepengurusan periode 2022-2025 ’’Kami berharap dengan sangat, IPPNU menjadi tempat alternatif belajar yang menghadirkan rasa toleransi tinggi, menciptakan ruang tanpa perundungan, dan menjadi ruang aman tanpa kekerasan seksual untuk siapapun, untuk remaja, pelajar, dan santri Nahdliyin,’’ ungkap dara yang mengenyam pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan S2 di Universitas Indonesia itu.


Ke depan, IPPNU menghadapi abad kedua NU yang memiliki tantangan tidak mudah. Salah satunya adalah digitalisasi dan teknologi yang mendorong perubahan begitu cepat. Kondisi ini mengharuskan IPPNU berlari cepat mengikuti ritme perubahan, tetapi di saat yang sama harus terus menancapkan akar tradisi yang kuat bagi pelajar. ’’Maqolah al-muhafadlotu ala qodimissolih, wal akhdu bil jadidil ashlah harus benar-benar tepat diterjemahkan dalam kerja kepengurusan kami ke depan. Dengan begitu besar tantangan, tentu kami tidak dapat berjalan sendiri. Di era kolaborasi yang konon menjadi kunci, kami di sini dengan penuh kerendahan hati mengajak semua pihak untuk bersinergi dan berkolaborasi mewujudkan bonus demografi dengan meningkatkan kualitas para pelajar NU putri,’’ pungkasnya sembari menyebut bahwa total kepengurusan di PP sebanyak 150 orang.


Pewarta: Mutho Masyhadi


Nasional Terbaru