Ketua PBNU: Persoalan Internal NU Tidak Boleh Dibawa Keluar
Ahad, 10 November 2024 | 23:55 WIB
Kabupaten Tangerang, NU Online Banten
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla mengatakan, PBNU di bawah nakhoda Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf, sekitar tiga tahun ini membangun kekompakan.ââMembangun tata laksana organisasi dalam bentuk perkum (peraturan perkumpulan). Perkum ini kalau dalam negara setara dengan undang-undang. Pengurus NU harus menguasai ini. Saat kaderisasi Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU) diberikan materi perkum,ââ ungkapnya saat memberikan arahan setelah pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tangerang masa khidmat 2024-2029 di Gedung Serbaguna Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Ahad (10/11/2024).
Pada kesempatan itu, kiai asal Pati, Jawa Tengah, yang akrab disapa Gus Ulil itu juga menyampaikan, saat ini NU mempunyai pengadilan internal.ââPrinsip yang hendaknya ditanamkan ke warga NU, kalau ada persoalan kelembagaan di internal NU, tidak boleh dibawa keluar. NU harus dapat menyelesaikan internalnya. Ini beda urusan pidana,ââ jelasnya.
Pengadilan internal tersebut, lanjutnya, adalah majelis tahkim. Tugasnya, menyelesaikan sengketa organisasi. ââSelesai di dalam. Jangan sampai ada pengurus yang membawa ke luar. Ini soal marwah organisasi,ââ tegasnya.
Seperti diberitakan, Gus Ulil juga menitipkan pentingnya kaderisasi. Sejauh ini, lanjutnya, PBNU telah berhasil merumuskan sejumlah pengaderan. Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) yang dilaksanakan 3 hari, Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU) yang digelar 5 hari. ââPCNU Kabupaten Tangerang tidak boleh ketinggalan,ââ pesannya.
Kemudian ada pengaderan tingkat lanjut, Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU). ââAKN belum dilaksanakan, masih digodok. Nanti didesain berlangsung 1 tahun penuh. Mencetak pemimpin di tingkat negara. Orang-orang yang layak jadi prisiden, menteri, gubernur, dan seterusnya. NU dengan kesadaran ingin membangun pemimpin tingkat nasional,ââ ungkapnya.
Tak hanya itu. PBNU juga ada pengaderan kiai-kiai untuk syuriyah. Pendidikan Pengembangan Wawasan Keulamaan. ââAda di zaman Gus Dur (Ketua Umum PBNU periode 1984-1999 KH Abdurrahman Wahid, Red). Dalam waktu dekat kita teruskan,ââ imbuhnya.
Sementara itu, PCNU Kabupaten Tangerang Masa Khidmat 2024-2029 dilantik dan dibaiat oleh Katib Syuriyah PBNU KH Hasan Nuri Hidayatullah. Sebelum dibaiat, Surat Keputusan (SK) pengesahan PCNU Kabupaten Tangerang dibacakan oleh anggota Karteker Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten H Nawawi Syahroni.
Dari SK PBNU, ada 126 nama di jajaran PCNU Kabupaten Tangerang periode lima tahun mendatang. PCNU Kabupaten Tangerang di bawah kepemimpinan Rais Syuriyah KH Entis Sutisna dan Ketua KH Hafis Gunawan. Selain itu, KH Ardani Ghomrowi sebagai katib syuriyah. Adapun H Muhamad Qustulani sebagai sekretaris dan H Yana Hadiansyah sebagai bendahara tanfidziyah.
Dalam kesempatan tersebut juga dikukuhkan pengurus 17 lembaga NU yang periodenya sama dengan PCNU Kabupaten Tangerang. ââJumlah pengurusnya ada 550 orang,ââ ujar Qustulani saat membacakan SK. Sedangkan baiat pengurus lembaga minus Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama karena menurut Qustulani diserahkan ke Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama Nusantara Tangerang, dilakukan Wakil Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Tangerang KH Irsyadul Munir.
Hadir dalam pelantikan di antaranya, Rais Syuriyah Karteker PWNU Banten KH Aunullah Aâla Habib, Ketua Karteker PWNU H Lukman Khakim, Ketua MUI Kabupaten Tangerang KH Ues Nawawi, pengurus badan otonom dan lembaga NU di Kabupaten Tangerang, Penjabat (Pj) Sekda Kabupaten Tangerang Soma Atmaja, serta tamu undangan lainnya.
Sekda juga menyampaikan sambutan Pj Bupati Tangerang Andi Ony. Di sela-sela kegiatan yang dimulai pukul 09.33 dan berakhir sekitar 12.15 WIB itu, juga diserahkan secara simbolis Kartu Tanda Anggota NU yang dapat digunakan sebagai e-toll kepada Ketua PCNUÂ Kabupaten Tangerang KH Hafis Gunawan. (Mutho)
Terpopuler
1
Krisis Kepemimpinan, Manajemen Konflik, dan Budaya Malu
2
MWCNU Larangan Dilantik, Dorong Sinergitas dan Kemandirian Jamâiyah
3
Koalisi Masyarakat Sipil Nilai Pidato Presiden Tak Peka Keresahan Rakyat
4
Akademisi Australia Ini Sebut Gus Dur Jadikan Islam Lebih Kontekstual
5
Redam Amarah Rakyat, ISNU Tangsel Desak Segera Disahkan RUU Perampasan Aset
6
Kepada Aparat Penegak Hukum, Ini Pesan Rektor UIN Jakarta
Terkini
Lihat Semua