Nasional

Sudah Bertahun-tahun Diajukan, SK Sako Pandu Ma'arif NU Banten Belum Keluar

Jumat, 18 Oktober 2024 | 00:50 WIB

Sudah Bertahun-tahun Diajukan, SK Sako Pandu Ma'arif NU Banten Belum Keluar

Sako Pandu Maarif NU Nasional bertemu dengan Kwarnas Gerakan Pramuka. (Foto: NUO/Nailur Rofi)

Jakarta, NU Online Banten

Sekretaris Jenderal Satuan Komunitas (Sako) Pandu Ma'arif NU Nasional Soleh Abwa mengatakan, sampai saat ini baru 15 daerah yang memperoleh surat keputusan (SK) dari Kwartir Daerah (Kwarda). Bahkan keluarnya SK tersebut sampai bertahun-tahun. "Misalnya di Banten, sampai saat ini setelah bertahun-tahun dari pengajuannya belum juga dikeluarkan SK Sako Pandu Ma'arif NU Banten, kita sempoyongan mengurusnya," ujar Soleh saat Ketua Umum Sako Pandu Ma'arif NU Nasional Mujiburrohman bersama jajaran menemui Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka di Kantor Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta, Kamis (17/10/2024).


Menanggapi itu, Sekretaris Jenderal Kwarnas Gerakan Pramuka Bachtiar berjanji akan membantu jika ada kendala-kendala dalam penerbitan SK oleh Kwarda. "Karena kita satu kesatuan. Kalau ada kendala mohon berkabar kepada Kwarnas agar saya bantu komunikasi  ke Kwarda," janji purnawirawan TNI itu.



Perlu diketahui, rombongan Sako Pandu Ma'arif NU Nasional diterima langsung Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Budi Waseso dan Sekretaris Jenderal Kwarnas Gerakan Pramuka Bachtiar. Kunjungan itu untuk melaporkan Hasil Musyawarah Nasional (Munas) Sako Pandu Ma'arif NU yang diselenggarakan pada 19 September 2024. Hasil Munas Sako Pandu Ma'arif NU 2024 yang dilaporkan yaitu mengenai perubahan nomenklatur, pembentukan Badan Penggerak Pandu dan Perkemahan.


Dalam kesempatan itu, Budi Waseso mengingatkan pentingnya Gerakan Pramuka guna mengukuhkan karakter anak bangsa. "Dalam rangka mengukuhkan character building tidak bisa serta merta belajar di media online, tetapi harus ditempa dalam praktik-praktik perilaku yang baik, seperti gotong royong yang hal itu ada di pramuka," ujarnya.


Sedangkan Ketua Umum Sako Pandu Ma'arif NU Nasional Mujiburrohman mengutarakan kegelisahannya terkait aturan baru Mendikbudristek Nadiem Makarim tentang kegiatan pramuka di sekolah yang menjadi sukarela. "Kalau sekolah-sekolah yang berbasis pondok pesantren masih mending, karena tetap ada penguatan karakter melalui pendidikan pesantren. Lalu bagaimana dengan sekolah-sekolah di luar pondok pesantren jika tidak ada pramuka," imbuhnya, dilansir NU Online. (Nailur Rofi)