• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Sabtu, 27 April 2024

Nasional

Ulama Nusantara Punya Keunikan, Tak Ditemui di Negara Lain

Ulama Nusantara Punya Keunikan, Tak Ditemui di Negara Lain
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: NUO/Suwitno)
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: NUO/Suwitno)

Banten, NU Online Banten

Ulama Nusantara punya keunikan. Tradisi yang dilakukan ulama Nusantara memiliki ciri khas yang tak ditemui pada tradisi keulamaan di tempat atau negara lain. Demikian disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf seperti dilansir NU Online.



Gus Yahya--sapaan KH Yahya Cholil Staquf-- menjelaskan bahwa para ulama Nusantara tidak hanya tekun dalam berkhidmat kepada ilmu, tetapi juga menjalankan fungsi ri'ayatul ummah atau membimbing umat. 



Menurutnya, para ulama di Nusantara telah terbiasa terlibat langsung dalam mengelola masyarakat dan mengupayakan pemenuhan berbagai kebutuhan hidup mereka. “Para kiai kita memiliki tradisi yang unik sejak berabad-abad yang lalu, yang berbeda dari tradisi keulamaan di tempat lain. Ada satu wadzifah dari para ulama kita yang sudah dibiasakan menjadi wadzifah, menjadi adat, tradisi, selama berabad-abad yang tidak kita temui di tempat (negara) lain," katanya pada Malam Puncak Haflatul Imtihan ke-92 Putra, Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (24/2/2024).


Ditambahkan, di wilayah-wilayah Islam lainnya, tanggung jawab ri'ayah umumnya dipegang oleh para sultan atau penguasa. Namun di Nusantara, tanggung jawab tersebut justru langsung dipegang oleh para ulama. Karena itu, wajar jika masyarakat dengan sangat militan dan setia mengikuti tuntunan dari para ulama.   “Karena para ulama tidak hanya menceramahi atau mengomel saja, tetapi juga terlibat langsung dalam mengupayakan pemenuhan segala macam kebutuhan hidup masyarakat," ujar pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah, itu.



Gus Yahya juga menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama merupakan jam’iyyah yang diprakarsai oleh para ulama. Karena itu, menjadi penting untuk dipahami bahwa keberadaan Nahdlatul Ulama di tengah masyarakat adalah untuk syariah dan agama.


Dia menekankan bahwa semua yang dilakukan oleh Nahdlatul Ulama di tengah-tengah masyarakat dan segala keputusan-keputusan yang dihasilkan didasarkan pada pertimbangan syariah. “Semua keputusan-keputusan, semua langkah-langkah yang dilakukan oleh Nahdlatul Ulama harus didasarkan pada pertimbangan syariah. Sepanjang sejarah Nahdlatul Ulama, dari waktu ke waktu. Itulah yang dilakukan oleh para ulama kita, para pemimpin Nahdlatul Ulama, karena persis dasarnya itu,” pungkasnya. (Nuriel Shiami Indiraphasa)


Nasional Terbaru