Nasional

Wasekjen PBNU: NU Lahir Bawa Tiga Watak

Jumat, 6 Desember 2024 | 22:40 WIB

Wasekjen PBNU: NU Lahir Bawa Tiga Watak

PD-PKPNU MWCNU Pondok Aren Angkatan I dan PCNU Tangsel Angkatan VIII di Pondok Pesantren Al Ikhwaniyah, Jalan Panti Asuhan No 73, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangsel, Jumat (6/12/2024) sore. (Foto: NUOB/M Izzul Mutho)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Amir Ma'ruf mengatakan, NU lahir membawa tiga watak. Pertama organisasi.’’NU memang benar-benar organisasi, yang mendirikan wali. Sudah seratus tahun usianya. Sebagai organisasi, tentu berjalan sesuai aturan organisasi. Siapa pun yang ikut NU harus mengikuti aturan organisasi,’’ ujarnya saat memberi sambutan pengarahan sebelum membuka secara resmi Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) di Pondok Pesantren Al Ikhwaniyah, Jalan Panti Asuhan No 73, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat (6/12/2024) sore.



Kedua, lanjutnya, watak jam'iyyah diniyyah. Sejak didirikan, motivasi NU adalah dakwah Islam Ahlussunah wal Jama’ah (Aswaja).’’Ini agar paham Aswaja yang dibawa para wali, Wali Songo, tumbuh subur. Dalam konteks berbangsa dan negara, NU berkontribusi dalam perjalanan Indonesia. Ada 13 tokoh NU yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional. NU bukan penonton, tapi aktor,’’ jelasnya pada PD-PKPNU Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pondok Aren Angkatan I dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangerang Selatan (Tangsel) Angkatan VIII tersebut.


Di depan sekitar seratus hadirin, termasuk calon peserta, jajaran PCNU Tangsel, MWCNU Pondok Aren, badan otonom dan lembaga NU, lurah setempat, serta wakil dari Tentara Nasional Indonesia, pria yang juga instruktur nasional PD-PKPNU itu melanjutkan, watak ketiga adalah jam'iyyah ijtimaiyyah. ’’Melayani warga. Jadi pengurus NU itu melayani warga. Yang dilakukan saat ini oleh PCNU Tangsel adalah penguatan dalam rangka melayani jamaah. Kaderisasi dalam rangka itu,’’ terangnya dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al Ikhwaniyah KH Syarif Muawan tersebut.



Pada kesempatan itu, pria yang pernah nyantri di Pondok Pesantren Krapyak Jogjakarta yang ketika itu diasuh oleh KH Ali Maksum tersebut juga menyampaikan, saat ini ada dua warisan besar. ’’NU. Misalnya melakukan amaliah NU. Mudah ditemukan hingga saat ini. Selain itu, NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia, Red). Kita sekarang menikmati warisan ini. Bisa menikmati indahnya wilayah Indonesia. Dulu ulama terlibat, ikut berjuang. Apa yang kita nikmati hari, juga diharapkan dinikmati anak cucu kita. Oleh karena itu, kita jaga dan rawat,’’ ungkap pria asal Semarang, Jawa Tengah, itu, yang kemudian membuka secara resmi dengan mengajak hadirin membaca Surat Al Fatihah.



Sekadar diketahui, PD-PKPNU kali ini digelar 6-8 Desember 2024. Selain H Amir Ma'ruf, sejumlah instruktur yang akan membersamai kegiatan di pesantren yang mempunyai 1.900 santri-pelajar yang menimba ilmu dari taman pendidikan kanan-kanan hingga madrasah aliyah dan sekolah menengah kejuruan itu adalah Muhammad Hubab Nafi' Nu'man, Himam Muzzahir, Muhammad Wahid Nuruddin, Mujahidin HA, dan Sonabikh.’’Jumlah calon peserta yang mengisi form pendaftaran 94 orang,’’ ujar Yusuf, sekretaris Panitia PD-PKPNU MWCNU Pondok Aren Angkatan I.


Sedangkan Ketua PCNU Tangsel H Abdullah Mas’ud dalam sambutannya mengatakan, Pondok Pesantren Al Ikhwaniyah tak asing lagi bagi NU. Sebab, pesantren termasuk yang berafiliasi ke NU. ’’Dari data yang kami dapatkan, ada
67 pesantren berafiliasi NU di Tangsel,’’ imbuhnya.


Dia juga mengatakan, kaderisasi bagian penting dalam organisasi. Ibarat dalam tarekat, kaderisasi itu suluk. ’’Rasanya tak lengkap ber-NU jika belum ikut kaderisasi. Kaderisasi termasuk program prioritas,’’ tambahnya. (Mutho)