Puluhan Tumpeng Semarakkan Malam Nisfu Sya’ban di Mimika, Papua Tengah

Mimika, NU Online Banten

Malam nisfu Sya’ban di Mimika, Papua Tengah, tak hanya diisi dengan doa bersama. Sebanyak 30 tumpeng dihadirkan oleh warga dan dinikmati bersama. "Malam ini malam spesialnya warga NU. NU itu ibarat toko ialah toko serbaada, pembeli tinggal memilih yang disukainya. Ini sebuah bentuk pemikiran lebih baik lebih daripada kurang," terang Wakil Ketua PCNU Mimika Sugiarso saat menghadiri malam Nisfu Sya’ban di Masjid Al Muhajirin, Kelurahan Timika Jaya  Kamis (13/2/2025) malam.


Sesepuh masjid H Totok Suharto mengatakan, amalan nisfu Sya'ban berawal dari kepedulian warga. "Awalnya tidak ada yang peduli sehingga saya dan beberapa sesepuh memberanikan diri mengadakannya. Awalnya diisi hanya membaca Al-Fatihah saja. Itu pun dengan gagap karena bacaan kami yang tidak lancar," terangnya mengingat masa itu, dilansir NUO Online.   


Terkait banyaknya tumpeng yang malam ini dibawa oleh jamaah, sesepuh NU Mimika punya cerita sendiri. "Malam ini jamaah yang membuat tumpeng bisa lebih banyak lagi jika nampan yang kami sediakan masih tersedia. Malam ini jumlahnya ada 30 tumpeng satu orang membuat satu tumpeng," urainya.


"Harapan kami selama 30 hari jamaah tetap semangat beribadah sebulan penuh Ramadhan. Tidak ada putus di tengah jalan. Kami berdoa untuk para leluhur dan berdoa untuk hajat kami panjang umur, kelancaran rezeki, ampunan dosa, dan bisa husnul khatimah," imbuhnya.  


Wakil Rais PCNU Mimika Kiai Hasyim Asy'ari yang malam itu memberikan ceramah menyampaikan warga Srikaya luar biasa dalam bersedekah dan mengisi malam nisfu Sya'ban. "Ada dua tumpeng diserahkan ke saya untuk dibawa ke Kantor PCNU Mimika," katanya.


Selain di masjid ini, acara nisfu Sya'ban juga semarak digelar di berbagai tempat. Di antaranya di Masjid Muhajirin Kampung Naena Muktipura, Distrik Iwaka, Kab Mimika; Masjid Baiturohman Jl Serui Mekar Timika; Mushala Al Fithroh di Koperapoka, Mimika Baru; Musala Sabiqul Khoirot di Kampung Wonosari Jaya Distrik Wania, Mimika; serta di Masjid Al Istiqomah Basecamp bandara lama Mozes Kilangin Timika. (*)