Nusantara

Katib ‘Aam PBNU: Soliditas Organisasi adalah Kunci Utama Mewujudkan NU Kuat

Ahad, 5 Januari 2025 | 22:03 WIB

Katib ‘Aam PBNU: Soliditas Organisasi adalah Kunci Utama Mewujudkan NU Kuat

Pelantikan PCNU Bantul masa khidmat 2024-2029, Jumat (3/1/2025). (Foto: Markaban Anwar)

Bantul, NU Online Banten

Katib ’Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Said Asrori mengatakan, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bantul harus mampu menegaskan komitmennya untuk memperkuat organisasi melalui konsolidasi struktural dan program. "Soliditas organisasi adalah kunci utama dalam mewujudkan NU sebagai organisasi yang kuat, kokoh, dan bermartabat. Maka harus dilakukan konsolidasi struktural yang melibatkan semua pengurus, badan otonom, dan lembaga untuk bekerja sama secara istiqamah,” tuturnya saat menghadiri pelantikan PCNU Bantul di Pendopo Parasamya Pemkab Bantul, Daerah Istimewa Jogjakarta, Jumat (3/1/2025) malam. 

 


Kiai Asrori juga menekankan bahwa konsolidasi program juga penting agar inisiatif dan kebijakan dari PBNU dapat diterapkan hingga ke pengurus wilayah, cabang, bahkan ke tingkat ranting. Selain tugas konsolidasi tersebut, pihaknya juga mengingatkan pentingnya dua amanah utama yang harus diemban oleh setiap pengurus NU, yaitu amanah diniyah atau tanggung jawab keagamaan dan amanah wathaniyah atau tanggung jawab kenegaraan.

 


"Amanah diniyah yang melekat di pundak setiap pengurus NU adalah tugas memperkuat aqidah Islam Ahlussunah wal Jama’ah dan meningkatkan kesadaran warga NU untuk menjalankan syariat Islam, seperti shalat, puasa, zakat, dan haji," terangnya, dilansir NU Online.  



Sementara amanah wathaniyah, lanjutnya, adalah bagaimana pengurus NU juga wajib menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.  



Hadir juga dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) PBNU KH Zulfa Mustofa. Kiai  Zulfa menyampaikan, ada sebuah penelitian pada 1938 yang mengatakan bahwa NU telah dikenal sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas) yang kuat terutama dalam bidang fiqih dan kebangsaan. Oleh karena itu, pengurus NU wajib meningkatkan diri dalam keilmuan agama sebagaimana tertuang dalam amanah organisasi yakni amanah diniyah. "Juga tetap terus mengamalkan amanah wathaniyah, senantiasa menjaga keutuhan bangsa dan negara dengan membangun kemajuan organisasi dalam bidang apa saja," kata Kiai Zulfa.  



Dia mendorong pengurus agar mewujudkan bagaimana supaya NU semakin maju di bidang keagamaan dan bidang-bidang yang lainnya. "NU harus siap menjawab tantanganya di masa datang untuk Islam, nusa, bangsa dan negara. Semuanya harus kerja serius untuk memajukan NU," terangnya. (Markaban Anwar)




Editor: M Izzul Mutho Masyhadi