Pesantren Ramadhan 1446 H

Nyantri di Sidogiri seperti Kuliah di UI

Ahad, 16 Maret 2025 | 16:16 WIB

Nyantri di Sidogiri seperti Kuliah di UI

Muhammad Hanifuddin di Pondok Pesantren Sidogiri. (Foto: Dok pribadi)

KALIMAT di atas yang kami rasakan. Sejak pertama. Melihat informasi, registrasi, hingga nyantri. Admistrasi Pesantren Ramadhan Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur, telah dikelola dengan tertib dan rapi. Berbasis informasi teknologi (IT) dan digital. Informasi jenis program, waktu pelaksanaan, materi, narasumber, biaya, dan lain sebagainya sudah bisa diakses secara mudah. Jauh-jauh hari.  Ini suatu penanda, pesantren sudah semakin jauh mengikuti perkembangan zaman.



Alhamdulillah, Ramadhan 1446 H ini, kami bisa nyantri ke Sidogiri. Menimba inspirasi dan keberkahan ilmu dari para asatidz dan masyayikh. 17 tahun lalu, tepatnya 2008, kali pertama kami ke Sidogiri menjadi delegasi bahtsul masail dari Pesantren Mahir Arriyadl Ringinagung Pare, Kediri, Jawa Timur, terbesit sebuah doa, semoga satu saat nanti bisa kembali lagi ke Sidogiri untuk nyantri.


Tahun ini, kami mengikuti Daurah Annajah Ramadhan. Pembinaan kader-kader Ahlusunah wal-Jama’ah. Tujuannya, membentengi aqidah dan menolak paham menyimpang. Diadakan 15-20 Ramadhan. Program yang dikemas layaknya perkuliahan ini terdiri atas 13 sesi. Tiap sesi selama 2 jam. Mulai pagi hari hingga malam hari. Diikuti hampir 150 santri dan asatidz dari berbagai pesantren. Termasuk mahasiswa dari beberapa kampus. Semisal dari Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta dan Universitas Abdul Chalim Pacet, Mojokerto, Jawa Timur.’’Nyantri di sini seperti kuliah di UI (Universitas Indonesia),’’ celetuk seorang santri, Ahad (16/3/2025).


Kegiatan yang dipusatkan di Perpustakaan Sidogiri ini diampu oleh sesepuh dan ustadz muda Sidogiri. Di antaranya ialah KH Muhibul Aman Aly, KH Qoimuddin, KH Ahmad Dairobi, KH Muhammad Idrus Romli, KH Ma'ruf Khozin, Muhammad Ardiyansyah, Abdul Wahab Ahmad, dan lainnya. Masing-masing menyampaikan materi selama 1 jam. Kemudian dilanjut dengan diskusi, tanggapan, dan tanya jawab. Diskusi menjadi menarik, mengingat peserta dari beragam pesantren dan institusi.



Daurah ini, hanyalah satu di antara beragam program santri Ramadhan Sidogiri. Masih banyak agenda-agenda lain yang menarik diikuti. Di antaranya adalah ngaji kitab. Terdapat 38 judul kitab yang diampu oleh masyayikh dan asatidz. Ada pelatihan metode al-Miftah. Yakni cara cepat dan mudah membaca kitab kuning. Ada juga program kursus menyusun syair-syair Arab. Dan lain sebagainya.

 

Semua sangat menarik. Dikemas dengan cara klasik maupun kekinian. Tinggal memilih dan menyesuaikan.

 

Lantas tertarikah Anda? (Muhammad Hanifuddin)

 

 

Editor: M Izzul Mutho Masyhadi