• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 28 April 2024

Sejarah

Ada Mesin Ketik, Kopiah, hingga Kaset Gus Dur di Museum Islam Indonesia

Ada Mesin Ketik, Kopiah, hingga Kaset Gus Dur di Museum Islam Indonesia
Salah satu sudut di Ruang Gus Dur di Museum Islam Indonesia (Foto: NU Online/Syarif Abdurrahman)
Salah satu sudut di Ruang Gus Dur di Museum Islam Indonesia (Foto: NU Online/Syarif Abdurrahman)

Banten, NU Online Banten

KH Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur merupakan tokoh asal Jombang yang diabadikan di Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Di museum tersebut, ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tiga periode (1984-1999) itu dibuatkan Ruang Gus Dur.  



Presiden Indonesia keempat tersebut begitu membanggakan bagi warga Jombang. Sebagaimana dilansir NU Online, menurut Ari Setiawan, Humas dan Kemitraan Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari, pihak museum membuat ruang khusus Gus Dur karena banyak pengunjung yang mencari Gus Dur. Umumnya para pengunjung yang datang adalah peziarah dari makan Gus Dur. 



Ruang Gus Dur berada di lantai satu sisi sebelah kanan pintu masuk museum. Para pengunjung langsung bisa melihat ruang tersebut karena di pintu depan ada panduannya. Begitu juga di pintu ruang Gus Dur ada tulisan Ruang Gus Dur (K.H Abdurrahman Wahid). 



Di sisi berlawanan dari Ruang Gus Dur ada dinding harapan dan dinding alamat. Pengunjung bisa menulis harapannya di sana. Sedangkan dinding sebelah baratnya bisa digunakan untuk menempel nama sekaligus alamat.  "Ruang ini baru diresmikan oleh Mbak Inayah Wahid, putri Gus Dur pada Desember 2023. Bertepatan dengan bulan Gus Dur," terang Ari kepada NU Online, Sabtu (23/3/2024). 



Ari menjelaskan, di Ruang Gus Dur tersebut berisi hal-hal yang berkaitan dengan Gus Dur. Meliputi keluarga, kegemaran Gus Dur, informasi Gus Dur saat jadi presiden, koleksi Gus Dur, bendera negara yang dikunjungi Gus Dur, serta peta negara yang pernah dikunjungi cucu KH M Hasyim Asy'ari tersebut.   



Ada juga barongsai yang digunakan menyambut Gus Dur setelah mengizinkan perayaan Imlek dan seni barongsai tampil dalam perayaan tersebut. Peristiwa ini terjadi pada 2000. "Barang-barang yang ada di ruang Gus Dur ini berasal dari kolega," imbuhnya. 



Di tempat tersebut juga ada mesin ketik Gus Dur. Mesin ketik adalah salah satu alat yang cukup penting bagi Gus Dur untuk menyuarakan keadilan dan pembelaan kelompok minoritas. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat kaset musik koleksi dari Gus Dur. Gus Dur dikenal menggemari beragam musik mulai Mozart, Bethoven, Janis Joplin, hingga Ki Narto Sabdo, Ki Anom Suroto, Ki Enthus, Waldjjnah hingga AI DI Meola dan Umi Kulsum. 



Di dalam ruang tersebut juga terdapat infografis tentang Gus Dur yang ditampilkan lewat televisi yang berisi keluarga, pendidikan, jabatan, penghargaan, dan kegemaran. Di tembok bagian barang ruangan juga ada tulisan perjalanan Gus Dur dari tahun ke tahun. "Pengunjung bisa memutarkan musik kesukaan Gus Dur lewat televisi yang ada di ruang Gus Dur secara langsung," kata Ari. 

 


Selanjutnya, di dalam ruangan kaca terdapat buku biografi karangan Greg Barton, buku tentang Gus Dur karya Buya Husein, dan buku kumpulan esai di Majalah Tempo yang berjudul Melawan Melalui Lelucon. "Ada peci khas Gus Dur. Dikarenakan Gus Dur nampak sering menggunakan upiah karanji (peci keranjang), kopiah yang terbuat dari anyaman pohon minthu. Peci keranjang yang dipakai kali pertama oleh Gus Dur adalah pemberian ulama Gorontalo," jelasnya. (Syarif Abdurrahman)


Sejarah Terbaru