
Salah satu bagian bangunan di Pondok Pesantren Darussalam yang saat ini diasuh oleh KH Ahmad Rofiudin. (Foto: NU Online Banten/Ade Adiyansah)
Karena Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam di Kalinangka, Barugbug, Padarincang, Kabupaten Serang, KH Ahmad Rofiudin saat ini menunaikan haji, NU Online Banten ditemui wakil pengurus pesantren, Muhammad Ryan.
Menurut Ryan, jumlah santri saat ini untuk putra ada 90 orang dan putri ada 70-an.’’Untuk putri umurnya rata-rata dari mulai lulus SD/MI hingga SMP/MTs. Untuk putra dari umur 12 tahun sampai 25 tahun bahkan ada yang 30 tahun juga,’’ ujarnya di teras rumah pengasuh, Sabtu (1/7/2023).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Mereka, lanjut Ryan, hanya belajar di pondok. Mengaji saja. Baik Al-Qur’an maupun kitab kuning. Saat ini tidak ada yang sekolah di luar. ‘’Syarat menjadi santri di sini, beragama Islam, siap disiplin, bersungguh-sungguh belajar mengaji,’’ imbuhnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Baca Juga
Integrasikan Nilai Klasik dan Modernitas
Untuk biaya, santri dikenakan bayar listrik Rp 30 ribu setiap bulan. Sedangkan infak untuk makan Rp 300 ribu per bulan.’’Makannya sehari dua kali; siang dan malam. Untuk sarapan pagi, ada yang beli. Kadang ada warga yg menawarkan dagangannya atau santri masak sendiri untuk sarapan pagi,’’ tambahnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Di Pondok Pesantren Darussalam saat ini rata-rata berasal dari sekitar Serang dan Pandeglang. Ada juga dari luar kota seperti Batang, Jawa Tengah. ’’Biasanya boyongan setelah 7 hingga 8 tahun tinggal. Sudah ada puluhan yang boyong. ’’Ada syarat tertentu. Seperti harus hafal Kitab Alfiyah dan mengabdi 1 tahun. Mereka diberikan syahadah serta ijazah. Disarankan juga oleh pengasuh melanjutkan ngaji. Di antaranya di Warudoyong, Sukabumi, KH Badruddin. Pengasuh dulu juga ngaji di Warudoyong,’’ tutupnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Pewarta: Ade Adiyansah
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
ADVERTISEMENT BY ANYMIND