Banten Raya

Prihatin Minimnya Generasi Z yang Mengenal NU, Ini Langkah PCNU Tangsel

Kamis, 4 Juli 2024 | 18:05 WIB

Prihatin Minimnya Generasi Z yang Mengenal NU, Ini Langkah PCNU Tangsel

Rapat Koordinasi dan Konsolidasi PCNU Tangsel di Graha Aswaja NU Tangsel, Ciputat, Tangsel, Selasa (2/7/2024) malam. (Foto: NUOB/A Tsalis NZ)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku prihatin dengan masih minimnya jumlah generasi Z dan Alfa (Alpha) Tangsel yang mengenal NU. ’’Dari sekian ratus ribu, hanya 9 persen yang mengenal NU,’’ ujar Ketua PCNU Tangsel H Abdullah Mas'ud saat Rapat Koordinasi dan Konsolidasi PCNU Tangsel di Graha Aswaja NU Tangsel, Ciputat, Tangsel, Selasa (2/7/2024) malam.


Padahal, jika mengutip data penelitian dan pengembangan salah satu media, lanjutnya, generasi Z dan Alfa di Tangsel, berusia 10 hingga 24 tahun, jumlahnya sekitar 300 ribu. ’’Ini sangat miris dan menjadi persoalan serius bagi kita. Jika tidak segera diatasi, NU di Tangsel masa depannya akan tinggal 9 persen,” tegasnya dengan mimik serius.

 


Oleh karena itu, PCNU Tangsel menginstruksikan percepatan pembentukan badan otonom (banom), khususnya yang berbasis usia.’’Mulai level kecamatan, Majelis Wakil Cabang Nahdaltul Ulama (MWCNU) hingga level ranting,’’ imbuh pemilik Paramuda Travel itu.



Dari sejumlah sumber NUOB, sekadar diketahui, generasi Z atau sering disingkat Gen Z dan dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai zoomer, adalah mereka yang lahir pada 1997 hingga 2012. Sedangkan generasi Alfa (Alpha) adalah kelompok demografi yang menyusul Generasi Z. Generasi ini lahir 2013 hingga saat ini.


Terpisah, Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Tangsel M Berryl Choliq Arrohman mengatakan, pihaknya akan segera mengadakan Latihan Kader Muda (Lakmud) dan melakukan turun ke bawah (turba). Lakmud sebagai bagian untuk mencetak kader di IPNU.



Di bagian lain, Abdullah Mas'ud juga menekankan agar MWCNU segera menyiapkan konferensi sebelum masa kepengurusannya habis. Ini terutama Ciputat Timur, Serpong, Setu, dan Pondok Aren. "Minimal 5 bulan sebelum berakhirnya kepengurusan, agenda konferensi harus sudah disiapkan. Jangan sampai ada yang dikarteker lagi," tegasnya.



Sebelumnya, tiga MWCNU dikarteker. Yakni Pamulang, Ciputat, dan Serpong Utara. Saat ini ketiganya sudah definitif. Hanya, karena masih baru lama ini konferensi, Serpong Utara belum dilantik. ’’Pengurus harus sudah mengikuti Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak NU (PD PKPNU),’’imbuhnya.


Hingga saat ini, di Tangsel telah beberapa kali menggelar PD PKPNU. "Di Tangsel sudah ada enam kali PD PKPNU. Berharap masih ada empat kali PD PKPNU diadakan. Ini penting untuk kaderisasi. Demikian juga, badan otonom (banom),’’ ungkapnya.


Selain PD PKPNU, ada Pendidikan Menengah Kader Nahdlatul Ulama (PMKMU). Dia menargetkan PCNU Tangsel dapat mengadakan sebelum masa kepengurusannya berakhir. “Kami sudah meminta jadwal ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) agar diberikan slot PMKNU di cabang,’’ jelasnya.

 


PCNU, lanjutnya, juga akan kembali melakukan turba ke seluruh MWCNU di Tangsel. "Ini benar-benar untuk kepentingan organisasi. Bukan kepentingan lain, dan juga bukan pengajian. Hanya untuk pembinaan organisasi, termasuk administrasi. Kami mengajak semua banom untuk ikut menyukseskan kegiatan ini,’’ pungkasnya. (Abdulloh Tsalis Zaadin Ni'am)