• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 3 Mei 2024

Jabar

Tidak Cukup Hanya Cinta Rasulullah, Perlu Meniru Akhlaknya

Tidak Cukup Hanya Cinta Rasulullah, Perlu Meniru Akhlaknya
Majelis Taklim Kanzul Barokah (KBR) Perumahan Kemang Bogor Regency (KBR), Kemang, Bogor, Jawa Barat, menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H, Sabtu (21/10/2023) malam.
Majelis Taklim Kanzul Barokah (KBR) Perumahan Kemang Bogor Regency (KBR), Kemang, Bogor, Jawa Barat, menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H, Sabtu (21/10/2023) malam.

Bogor, NU Online Banten

Majelis Taklim Kanzul Barokah (KBR) Perumahan Kemang Bogor Regency (KBR), Kemang, Bogor, Jawa Barat, menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H / 2023 M, Sabtu (21/10/2023) malam. Kegiatan ini bertajuk menumbuhkan rasa cinta kepada nabi muhammad saw di dalam kehidupan keluarga difokuskan di fasilitas umum (Fasum) area perumahan KBR.

 

Habib Ali bin Ahmad Alattas didampingi Habib Anis bin Alwi Al-Habsy (Bintaro), dalam ceremahnya menyampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah suri teladan umat manusia. "Cinta yang tidak ada obatnya, sebagaimana cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW,’’ ujar Habib Ali-- sapaan-akrabnya.

 


Dikisahkan, Rasulullah bertanya kepada Malaikat Jibril "kenapa para malaikat bersedih? Malaikat Jibril berkata, Aku mampu menghitung jumlah tetesan air hujan yang turun ke bumi, rumah, genting, tanah dan apa pun di dunia ini, namun ’’tidak mampu’’ menghitung berapa jumlah pahala yang harus aku berikan kepada orang yang senantiasa bershalawat kepada baginda Nabi Muhammad SAW,’’ terangnya.



Apa yang harus kita lakukan untuk mendapat cinta Rasulullah? Tentu kita perlu meniru akhlak Rasulullah. ’’Maka raih cinta hanya dengan cara yang baik. Sebagai contoh, ketika seseorang melakukan kebaikan kepada kita, maka kita wajib mengucapkan terima kasih,’’ ujar Habib Ali yang berpenampilan sederhana malam itu.

 


Habib Ali juga mengisahkan ada seorang anak mendengar ibunya yang berkeinginan pergi haji, dalam perjalannya seorang anak ini berjuang memberangkatkan hingga sampai ke Baitullah meski sampai ontanya mati dan harus menggendong ibunya selama 1 bulan. ’’Kaki juga lecet dan kapalan karena lama berjalan. Sesampainya di sana anak itu melihat kerumunan orang, ternyata dijumpainya Rasulullah sedang sibuk menjawab pertanyaan, anak itu lantas bertanya "ya Rasulullah apakah dengan perbuatanku ini sudah bisa membalas jasa orang tuaku? Sembari menepuk dada anak itu, Rasulullah menyebut satu tetes air susu ibu yang kau minum itu sampai kapan pun kita tidak bisa membalasnya, juga jasa orang tua yang telah membesarkan, mendidik hingga kini,’’ katanya mengisahkan.

 

Nah, untuk mendapat syafaat Rasulullah, tidak cukup hanya dengan cinta kepada Rasulullah tapi kita perlu meniru akhlaknya baik dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat, dan peka terhadap kondisi lingkungan hadirkan kebaikan. ’’Jadi, bukan hanya shalawat lisan, tapi sertai dengan shalawat amal,’’ pungkas Habib Ali.

 

Kegiatan yang dihadiri lebih dari 300 orang itu ditutup dengan Shalawat Badar dan doa yang lansung dipandu oleh Habib Ali bin Ahmad Alattas.

 

Kegiatan dihadiri oleh Abdul Kholiq, Sekretaris Lakpesdam Jakarta Selatan sekaligus inisiator Majelis Taklim Kanzul Barokah (KBR), M. Riyadh Wakil Ketua Lakpesdam Jaksel, Ni'am Masykuri dan Dede Rosyadi pengajar rutin Majelis Kanzul Barokah (KBR), Syamsul Bahri, ketua panitia, dan Ketua Paguyuban KBR Sunyoto. Hadir juga anggota Banser Kecamatan Kemang; A. Yani, Raden Fatah, dan Agus H; serta pengurus lingkungan setempat dan para tokoh masyarakat. (Singgih Aji Purnomo)


Jabar Terbaru