Ini Instruksi Ketum PBNU kepada Banser Seluruh Indonesia
Selasa, 6 Agustus 2024 | 14:22 WIB
Jakarta, NU Online Banten
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf meminta agar seluruh kader Ansor solid dan disiplin dalam barisan. "Saya perintahkan kepada sahabat Ansor-Banser (Barisan Ansor Serbaguna, Red) seluruh Indonesia. Pertama, tetaplah dalam disiplin barisan, jangan tercerai berai. Kedua, tetaplah dalam disiplin kepemimpinan, jangan bergerak sendiri-sendiri," tegas Gus Yahya—sapaan akrab KH Yahya Cholil Staquf—saat memberikan arahan kepada Banser di Halaman Gedung sekaligus Kantor PBNU, Jakarta, Senin (5/8/2024).
Banser yang sebagian besar dari Jakarta dan sekitar menggelar apel bersama Gus Yahya. Sebelumnya, mereka berkumpul terlebih dahulu di Kantor Pimpinan Pusat GP Ansor sejak pukul 09.00 WIB. Kemudian, selepas persiapan, berjalan menuju Gedung PBNU. Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Addin Jauharudin memimpin langsung.
Gus Yahya melanjutkan, setiap langkah dan setiap tindakan harus merupakan perwujudan dari konsolidasi gerak dari seluruh elemen Nahdlatul Ulama (NU), terutama Ansor-Banser sebagai ototnya NU.
Ketiga, Gus Yahya meminta agar seluruh kader Ansor-Banser yang hadir untuk mempercayakan setiap pertimbangan mengenai langkah-langkah ke depan kepada pimpinan NU. "Saya mengerti dan saya tahu benar perasaan sahabat-sahabat semua dan saya paham sampai di mana batas kesabaran sahabat-sahabat semua. Tapi saya harus ingatkan bahwa kalian adalah kader, kalian adalah pasukan kader-kader, kalian bukan gerombolan," tegasnya dilansir NU Online. Gus Yahya tak lupa menyampaikan terima kasih kepada Ansor-Banser yang datang di Gedung PBNU dan meminta perintah dari PBNU ini.
Sedangkan Addin meminta agar kader Ansor Banser untuk menaati arahan ketua umum PBNU dalam kondisi apa pun. Addin mengingatkan bahwa mengawal dan menjaga marwah ulama dan kiai NU adalah tugas utama para kader. "Bahwa di sini, Gedung PBNU lahir ulama-ulama yang ikhlas membangun NU. Apa yang disampaikan ketum PBNU, jadi hal yang wajib kita laksanakan,’’ katanya.
Addin juga menyerukan kepada seluruh kader Ansor dan Banser untuk terus menjaga kantor PBNU. Dia mewanti-wanti agar demonstrasi sebelumnya adalah yang terakhir. DIa mengimbau semua pihak untuk menjaga marwah NU. "Aksi-aksi kemarin cukup terakhir kalinya, jangan takut-takut usir mereka semua. Bagaimana pun gedung ini merupakan gedung kita semua, gedung keramat, gedung yang melahirkan banyak ulama. Jadi tetaplah disiplin dalam barisan," pinta Addin, didampingi Kasatkornas Banser Hasan Basri Sagala.
Diberitakan sebelumnya, Addin menegaskan, Banser diturunkan untuk menjaga Gedung PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta, yang merupakan kantor pucuk pengurus organisasi NU tersebut.
‘’Penjagaan ini agar aksi demo di depan gedung tersebut tak terulang. Kantor PBNU tidak boleh dikotori oleh aksi demonstrasi. Kalau ada kita langsung sikat, tapi sebelumnya persuasif dulu," ujarnya di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (5/8/2024).
Ditambahkan, penjagaan akan dilakukan 24 jam. Banser juga siap mendukung apa pun yang menjadi keputusan dan arahan PBNU. Addin juga menyampaikan, Jabodetabek ada hingga 100 ribu personel Banser dari sekitar 8 juta anggota se-Indonesia.’’Panggil yang dekat-dekat,’’ imbuhnya.
Seperti diketahui, demontrasi digelar kelompok yang mengatasnamakan Aliansi Santri Gus Dur di depan Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (2/8/2024). Dalam aksi tersebut para pendemo menuntut agar Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf mundur dari jabatannya karena dianggap telah menyimpang dari tujuan besar PBNU. Poster-poster yang dibawa di antaranya berbunyi, ’’Ketum PBNU dan Sekjen PBNU harus mundur.’’
Muhammad Sholihin, koordinator aksi, meminta Ketua Umum PBNU Gus Yahya--sapaan KH Yahya Cholil Staquf-- mundur karena telah melakukan politik praktis. Menurutnya, hal tersebut melanggar keputusan Muktamar NU.’’Ketika melanggar muktamar, siapa pun, ketua umum harus mundur dan bapak sekjen,’’ katanya. (Haikal A, NUOB)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Sosial
2
Khutbah Jumat: Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah
3
Apa Itu Digdaya Kepengurusan yang Diluncurkan PBNU?
4
Kelola NU dengan Efektif dan Efisien, PBNU Luncurkan Digdaya Kepengurusan
5
Ini Kiat Cegah Bahaya Inses, Pendidikan Seksual Usia Dini dan Nilai Agama Jadi Kunci
6
Ini Salapan Khidmat NU Kabupaten Tangerang untuk Hadapi Tantangan Zaman
Terkini
Lihat Semua