• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 28 April 2024

Nasional

Ini Kitab Karya Terbaru Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Serang

Ini Kitab Karya Terbaru Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Serang
Sampul kitab karya terbaru dari KH Tb Ahmad Khudori Yusuf, Kabupaten Serang. (SS: ist)
Sampul kitab karya terbaru dari KH Tb Ahmad Khudori Yusuf, Kabupaten Serang. (SS: ist)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Satu lagi karya KH Tb Ahmad Khudori Yusuf lahir. Kiai kelahiran Kabupaten Serang, Banten, 12 Juli 1974, telah menyelesaikan Kitab berjudul Addliyaul Kamil fi Syarhi Matnil Awamil. ’’Ini (Addliyaul Kamil) merupakan syarah (penjelasan atau komentar) dari Kitab Awamil,’’ ujar rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Serang, Banten, tersebut kepada NU Online Banten (NUOB), Selasa (24/10/2023) malam via aplikasi perpesanan.

 


Pengasuh Pondok Pesantren Jamiatul Ikhwan Malanggah, Tunjung Teja, Kabupaten Serang, itu menjelaskan, ini bukan kitab pertama syarah dari Awamil. Sebelumnya sudah ada belasan.’’Sepengetahuan saya ada sekitar 15 kitab. Namun yang beredar di lingkungan pesantren di Indonesia hanya beberapa. Di antaranya Tashilul Amani, Amil Mandaya, dan Nailul Kamil. Yang terakhir tersebut karya KH Imad (Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama Banten KH Imaduddin Utsman). Beredar di kalangan sendiri. Ditambah yang saya susun,’’ terang ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Serang, Banten, itu.

 


Pria tujuh bersaudara dari pasangan KH Tubagus M Yusuf dan Hj Yunengsih itu menambahkan, tebal halaman kitab terbaru berbahasa Arab yang disusunnya adalah 59 halaman.’’Selesai dalam waktu satu bulan. Ini tujuannya membantu para pemula untuk lebih memahami Awamil dan tujuan investasi akhirat. Awamil sendiri sudah menjadi mata pelajaran yang baku di pesantren salafiyah. Kitab Addliyaul Kamil untuk umum,’’ ungkap kiai yang pernah menimba ilmu di Madinah selama empat tahun tersebut.

 


Terkait perbedaan kitab yang disusun, keturunan generasi ke-15 Maulana Hasanuddin, Banten itu, mengatakan, Addliyaul Kamil lebih luas dalam mengupas makna amil. ’’Dan di kebanyakan, saya contohkan dengan ayat-ayat Al-Qur’an. Belajar Awamil itu penting sebelum belajar Kitab Jurumiyah, Mulhat, Alfiyah, dan lainnya. Sebab, sebagai modal dasar untuk membaca kitab-kitab kuning dan memahami Al-Qur’an dan hadist,’’ terang kiai yang saat ini juga sedang proses penulisan syarah Kitab Jurumiyah.

 


Sekadar diketahui, ini bukan karya pertama Kiai Khudori. Sebelumnya, setidaknya sudah menghasilkan 4 karya dalam bentuk kitab. Mafatihur Rizqi. Di kitab ini dijelaskan ikhtiar agar mudah mendapatkan rezeki, apa saja penghalang rezeki. Di dalamnya juga memuat dzikir, shalawat, doa, wiridan, hizib, dan lainnya.

 


’’Kedua adalah Kasyful Ghummah. Ini  isinya kumpulan shalawat. Ada 41 shalawat,’’ terang ayah dari Tb Abil Fadli Ahmad Mausul, Tb Numi Fauzul Makarim, Ratu Risa Rahmatul Ummah, Tb Ahmad Hayatul M, Tb Muhammad Sultan Alfadh, Tb Muhammad Daulah, Tb Ahmad Faidlullah, serta Ratu Rahma Humaira itu.

 


Karya lainnya, Syarah Alfiyah Ibnu Malik. Ada sekitar 100 halaman. ‘’Tapi ini untuk kalangan sendiri,’’ imbuhnya. Kitab Alfiyah Ibnu Malik adalah kitab Ilmu Nahwu yang paling populer di dunia Islam. Kitab karya Ibnu Malik ini mungkin kitab yang paling banyak dihafal dan diajarkan. Hampir seluruh pesantren mengajarkan kitab ini.

 


Kiai Khudori  yang sepulang dari Madinah pada 1997 dan kemudian menikah pada 2000 itu juga mempunyai karya Syarah Fathul Mu’in.’’Ini juga untuk kalangan sendiri. Ada empat jilid dengan total 500 halaman. Insyaallah segera selesai Syarah Awamil dan Jurumiyah,’’ ungkap suami dari Hj Baijurah, Hj Ratu Fitriyah, dan Hj Siti Rahmah itu. (M Izzul Mutho)


Nasional Terbaru