Istilah Hubbul Wathan Ada di Tulisan Syaikhona Kholil Bangkalan
Ahad, 13 April 2025 | 21:57 WIB
Bangkalan, NU Online Banten
Budayawan KH D Zawawi Imron mengatakan, istilah hubbul wathan minal iman yang sering dinyanyikan dalam kegiatan ke-NU-an terdapat dalam kitab tulisan Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan, salah seorang guru KH Abdul Wahab Hasbullah, pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
Â
"Jadi, cinta Tanah Air sebagian dari iman itu sumbernya dari Bangkalan, yakni Syaikhona Kholil," ujar Kiai Zawawi saat menjadi narasumber dalam Seminar Memorial 1 Abad Syaikhona Muhammad Kholil di Kompleks Maqbarah Syaikhona Muhammad Kholil, Martajasah, Bangkalan, Jawa Timur, Jumat (11/4/2025).
Budayawan asal Madura itu menjelaskan, Kiai Wahab pun mensyiarkan istilah hubbul wathan minal iman. Disebutkan, santrinya Syaikhona Kholil ada tujuh orang yang menjadi pahlawan nasional. Di antaranya, Hadratussyekh KH M Hasyim Asy'ari, KH Wahab Hasbullah, KH Wahid Hasyim, KH Maskur, KH Abdul Halim, KH Zainul Arifin, dan KH As'ad Syamsul Arifin.
Â
"Sebentar lagi yang akan dianugerahi sebagai pahlawan nasional yakni KH Yusuf Hakim. Kalau santrinya saja jadi pahlawan nasional, masak gurunya tidak jadi pahlawan nasional," ucapnya, dilansir NU Online Jatim.
Dalam kesempatan itu, Kiai Zamawi juga membacakan sebuah puisi. Berikut ini petikan puisi lengkapnya:
Â
Bismillah,
Tentang sebuah tongkat yang dikirimkan Syaikhona Kholil Bangkalan lewat Kiai As'ad Syamsul Arifin kepada Hadratussyekh KH M Hasyim Asy'ari.
Tongkat yang menyimpan amanah dan makna.
Tongkat yang akan menjadi tanda pada zaman kegelapan gulita di bumi Nusantara
Membutuhkan gerak dan kebangkitan bahwa umat serta rakyat memerlukan cahaya yang disuluhkan para ulama.
Suluh peradaban, keadilan, dan keberanian.
Â
Lalu, tongkat Syaikhona Kholil menandakan kebangkitan para ulama.
Maka pada tahun 1926 berdirilah Jamiyah Nahdlatul Ulama.
Memancarkan cahaya Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) di bumi Nusantara Indonesia.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Belanda datang lagi untuk menjajah dan mengkocar-kacirkan perjuangan kemerdekaan.
Â
Tongkat Syaikhona Kholil Bangkalan berdiri tegak kembali menjelma fatwa resolusi jihad yang dicanangkan oleh KH Hasyim Asy'ari.
Mengangkat senjata mengusir penjajah adalah wajib hukumnya.
Saat ini semuanya merenungkan kembali 100 tahun Syaikhona Kholil Bangkalan.
Sujudkan dahi ke bumi dan sujudkan hati kepada ilahi.
Kita kenang jasad Syaikhona Kholil dan semua pahlawan yang namanya harum karena berjasa terhadap kemerdekaan Republik Indonesia.
Kenapa Syaikhona Kholil mencanangkan cinta Tanah Air sebagian dari iman.
Karena kita semua minum air Indonesia menjadi darah kita.
Hidup di bumi Indonesia.
Â
Sekadar diketahui, puisi yang sama juga pernah dibacakan KH D Zawawi Imron menjelang peringatan 1 Abad NU di Pondok Pesantren Syaichona Moh Cholil Demangan, Bangkalan, beberapa waktu silam. (Ryan Syarif Hidayatullah)
Terpopuler
1
Paradoks Jabatan Fungsional Dosen di Indonesia
2
Setelah Ojol Demo, Komisi V DPR Agendakan Rapat Bersama
3
Penguasa, Termasuk Pengurus NU Tidak Boleh Semena-mena
4
Ucapan Positif, Obat Ampuh Melawan Insecure
5
Khutbah Jumat: Ikhlas dalam Beribadah
6
Sejumlah Hal Disampaikan Pengemudi Ojol saat RDPU dengan DPR
Terkini
Lihat Semua