Tangerang Selatan, NU Online Banten
Anda ingin bisa menulis berita? Kesempatan belajar sangat terbuka. NU Online Banten melalui NUOB Academy membuka kelas menulis berita secara online. Jadi di mana pun bisa mengikuti kelas ini, tidak harus datang homebase NUOB di Graha Aswaja NU Tangsel. ’’Ini pertama digelar oleh NU Online Banten yang usianya masuk tahun ketiga,’’ ujar M Izzul Mutho, penanggung jawab program kelas menulis berita, di Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (15/11/2023).
Kelas menulis berita ini terbuka untuk umum di mana pun berada. Baik pelajar, santri, mahasiswa, remaja, pemuda, pemudi, ibu, dan bapak. Hanya, diutamakan usianya pelajar SLTA ke atas. ’’Menulis bisa bagian dari hobi. Yang pasti, menulis perlu terus diasah dan harus mengetahui seperti apa caranya, lebih-lebih menulis berita,’’ imbuh pria yang baru membersamai NUOB sejak akhir Desember 2022 itu.
Bisa menulis berita, lanjut pria yang menjadi jurnalis sejak akhir 1999 itu, sangat penting. Sebab, selain memberi informasi kepada pembaca atau orang lain sesuai kaidah jurnalistik, karya tersebut akan bisa sampai jauh tersebar, termasuk dapat diakses generasi yang akan datang. ’’Menulis berita itu, kita berarti sebagai penulis. Jadi teringat pesan Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2010-2015 KH Ali Mustafa Yaqub, wa la tamutunna illa wa antum katibun (janganlah kalian mati kecuali kalian menjadi penulis),’’ ungkap mantan wakil Pemred INDOPOS Jakarta itu.
Dijelaskan pria yang pernah menimba ilmu di Ma’had Aly Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak, Jogja, itu, kelas menulis angkatan pertama akan dimulai awal Desember 2023. Setidaknya ada sekitar 6 pertemuan secara online. ’’Yuk, segera mendaftar. Bisa menghubungi 0813-9805-0250. Pengajarnya adalah wartawan yang cukup lama bekerja di media mainstream. Pernah meliput saat multieven SEA Games, Asian Games, dan liputan haji. Juga punya sertifikat Wartawan Utama dari Dewan Pers. Insyaallah nambah ilmu,’’ imbuh pria yang pernah mengajar di Universitas Esa Unggul, Universitas Mercu Buana, dan IISIP Jakarta, itu.
Bagi yang ikut kelas ini, nantinya tidak wajib jadi wartawan. Tapi bisa berguna membuat rilis dan mengirimkan ke media atau untuk kebutuhan dan dokumentasi pribadi, juga internal organisasi. ’’Dengan bisa menulis berita, setidaknya dapat ilmu dan bisa digunakan agar dapat memberikan manfaat kepada orang lain. Bukankah sebaik-baiknya manusia itu, yang dapat memberi manfaat kepada manusia lainnya?,’’ tegas pria asal Kudus, Jawa Tengah, itu, sembari bertanya.
Tapi, jika mau jadi wartawan, ini bagian dari proses awal belajar. ’’Jadi teringat apa yang disampaikan Mahbud Djunaidi, pendekar pena, kolumnis, beberapa waktu silam. ’’Dek, kalau ingin kaya, jangan jadi wartawan, jadilah pengusaha. Kalau penakut jangan jadi wartawan, jadilah tukang mi bakso,’’ ungkap lulusan S2 media dan politik Universitas Mercu Buana Jakarta, itu, mengutip. (M Izzul Mutho)
Terpopuler
1
PC Muslimat Kab Tangerang Targetkan Tahun Ini Ranting Terbentuk Semua
2
Berikut Pesan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari dalam Mengambil Ilmu Agama
3
Khutbah Jumat: Berhijrah dengan Meninggalkan yang Dilarang Allah
4
PAC Muslimat NU Mekar Baru 2025-2030 dan 7 Ranting Dilantik, PC Agendakan Pengajian Akbar dan Lomba
5
Mati tanpa Korupsi
6
LP PCNU Tangsel Masih Menggodok Tindak Lanjut Potensi Sinergi Air Minum dalam Kemasan
Terkini
Lihat Semua