• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Selasa, 30 April 2024

Nasional

PSSI Protes ke AFC, Timnas U-23 Tetap Fight di Atas Lapangan

PSSI Protes ke AFC, Timnas U-23 Tetap Fight di Atas Lapangan
Pemain Timnas U-23 Indonesia Ivar Jenner (putih) saat melawan Qatar di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Qatar, Senin (15/4/2024) malam WIB. (Foto: PSSI)
Pemain Timnas U-23 Indonesia Ivar Jenner (putih) saat melawan Qatar di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Qatar, Senin (15/4/2024) malam WIB. (Foto: PSSI)

Banten, NU Online Banten

Ketua Umum Persatun Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengatakan, PSSI secara resmi akan melayangkan protes ke Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) atas kepemimpinan wasit di laga antara Timnas U-23 Indonesia melawan Qatar.  Sejumlah keputusan wasit dinilai kontroversial pada laga Grup A Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Qatar, Senin (15/4/2024) malam WIB itu. "Karena ada beberapa tadi, kartu merah Ivar (Ivar Ivar Jenner), mestinya tidak kartu merah. Kita protes," ujar Erick di Doha, Selasa (16/4/2024).



Menurut Erick, sebagai federasi, PSSI punya otoritas untuk menyampaikan protes resmi. Apalagi ada beberapa episode dalam pertandingan yang merugikan Timnas Indonesia. "Kita sebagai federasi akan melayangkan protes terkait performa wasit. Kalian lihat seluruh rakyat Indonesia, netizen sosial media, semua sama kita. Karena mereka tahu, ini bukan game yang fair. Tapi kita masih punya dua game. Kita fight di atas lapangan," ujar Erick seperti dikutip dari laman resmi PSSI.



Erick berpesan di hadapan para pemain agar tidak terpengaruh atas kepemimpinan wasit di laga pembuka. Menurut Erick, masih ada dua laga tersisa di putaran grup. Dia minta para pemain tampil habis-habisan. "Jangan sampai game ini merusak fokus kalian. Kita belum selesai, masih ada dua game. Kita harus fight. Itulah kita. Tadi kalian main bersembilan, fight. Bersebelas harus bisa lebih fight. Masih ada dua game. Pada prinsipnya ini bukan akhir, kita masih punya dua game. Kita harus melawan balik," tegas Erick.

 


Seperti diketahui, dalam laga versus Qatar yang disiarkan salah satu stasiun televisi swasta, Timnas U-23 Indonesia keok 0-2. Pada menit ke 45+1, Indonesia kebobolan lewat penalti Khalid Ali Sabah karena Rizky Ridho dianggap melakukan pelanggaran kepada Mahdi Salem Almejaba. Wasit asal Tajikistan Nasrullo Kabirov melihat video assistant referee (VAR). Skor 1-0 untuk Qatar bertahan hingga turun minum.


Pada babak kedua, Ivar Jenner mendapat kartu kuning kedua pada menit ke-46. Ivar dinilai melanggar bek Qatar, Saifeldeen Hassan Fadlalla. Indonesia pun bermain dengan 10 orang.  Qatar menambah gol melalui tendangan bebas Ahmed Al-Rawi pada menit ke-54. Indonesia U-23 kembali kehilangan seorang pemain setelah Ramadhan Sananta mendapat kartu merah di pengujung akhir babak kedua karena dianggap melakukan pelanggaran terhadap pemain belakang Qatar.



Garuda Muda sebetulnya mampu mengimbangi permainan dan menahan serangan Qatar. Namun, hasil akhir berkata lain serta ditambah kepemimpinan wasit Nasrullo Kabirov dan wasit VAR Sivakorn Pu-Udom yang dianggap merugikan Indonesia.

 


Hasil ini membuat Qatar menduduki puncak klasemen sementara Grup A dengan 3 poin. Indonesia berada di dasar klasemen dengan 0 poin. Sedangkan Yordania dan Australia berada di posisi kedua dan ketiga, setelah kedua tim main imbang 0-0.

 


Setelah laga, Pelatih Shin Tae-yong tidak bisa menutupi kemarahan serta kekecewaanya terhadap kinerja wasit. "Selamat untuk Qatar. Para pemain sudah berusaha menampilkan permainan yang terbaik, apalagi kita kalah jumlah pemain dan tidak mudah menyerah. Tetapi banyak keputusan wasit di sepanjang pertandingan, kalau kalian melihatnya, itu bukan pertandingan sepak bola, ini sebuah pertunjukan komedi dan sangat berlebihan,” kata juru taktik Garuda Muda itu.



Dia tidak bisa mengatakan apa pun tentang pemain yang kena kartu merah.’’Saya kehabisan kata-kata. Sepak bola tidak seharusnya dimainkan seperti ini. Kartu merah pertama kami, tidak ada kontak sama sekali. Mengapa mereka tidak memakai VAR dalam situasi seperti ini?,” tambah pelatih asal Korea Selatan tersebut.



Shin Tae-yong menyebut, jika hal seperti ini terjadi di Indonesia, wasit akan menjadi bahan lelucon. “Fans menyaksikan pertandingan ini melalui televisi. Jika Anda memakai wasit seperti ini, kalau di Indonesia, itu akan dianggap Anda ingin membuat lelucon. Pelatih juga punya mata, melihat dari bench sepanjang pertandingan,” jelasnya.



Sebelum laga, Tim U-23 Indonesia mengalami kejadian yang membuat tidak nyaman dan terlambat datang ke stadion. "Kemarin satu hari sebelum pertandingan saat melakukan sesi familiarization di stadion, kami hanya membutuhkan tujuh menit perjalanan dari hotel ke stadion via bus. Namun, tadi perjalanan mencapai 25 menit untuk ke stadion," ungkapnya.



Rizky Ridho dkk masih akan melakoni dua pertandingan lagi di grup A. Pada Kamis (18/4/2024) melawan Australia di Abdullah bin Khalifa Stadium dan Ahad (21/4/2024) menantang Yordania di stadion yang sama dengan laga versus Australia. (M Izzul Mutho)


Nasional Terbaru