• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 5 Mei 2024

Nasional

Waketum PBNU: Politik Hari Ini, Penentuan Peradaban Masa Depan

Waketum PBNU: Politik Hari Ini, Penentuan Peradaban Masa Depan
Halaqah Fiqih Peradaban di Pondok Pesantren Nurul Muhtadin, Bandung, Kabupaten Serang, Kamis (21/12/2023). Waketum PBNU KH Zulfa Mustofa (dua dari kiri). (Foto: NUOB/Dendy Ramdan Ilahi)
Halaqah Fiqih Peradaban di Pondok Pesantren Nurul Muhtadin, Bandung, Kabupaten Serang, Kamis (21/12/2023). Waketum PBNU KH Zulfa Mustofa (dua dari kiri). (Foto: NUOB/Dendy Ramdan Ilahi)

Kabupaten Serang, NU Online Banten

Wakil Ketua Umum (Waketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa mengatakan, dalam halaqah ini pembahasannya peradaban terkait sosial politik.’’Perkembangan peradaban tidak bisa dipisahkan dari masalah sosial politik. Terkait perkembangan peradaban di Banten, sulit kiranya membahas peradaban lalu kita pisahkan antara sosial dan politik,’’ ujarnya

saat menjadi pemateri Halaqah Fiqih Peradaban bertema Ijtihad Ulama Nahdlatul Ulama dalam Bidang Sosial-Politik di Pondok Pesantren Nurul Muhtadin, Jl Modern-Serang, Pelamakan, Pringwulung, Bandung, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (21/12/2023).



Dijelaskan, Nahdliyin hendaknya peka perkembangan peradaban. Perkembangan peradaban bangsa ini melaju begitu pesat, khususnya sektor pendidikan moral, budaya, sosial, dan politik. "Perkembangan hari ini sudah tidak terkejar oleh kami yang sudah tua. Tugas kami yang tua adalah mengarahkan kaum muda, khususnya anak-anak kami untuk menjaga aqidah, budaya, sosial, dan politik. Itu semua harus dididik dan diarahkan sejak dini. Khawatir melihat hari ini peradaban semakin maju semua, bisa diakses dengan mudah hanya melalui handphone,’’ kata Kiai Zulfa.



Dulu, lanjutnya, semua orang belajar lewat guru, ustadz, atau kiai. Hari ini semua orang sudah jarang datang ke guru, ustadz, dan kiai, karena perkembangan peradaban hari ini adalah digitalisasi.

 


"Istilahnya, dulu ngaji minal kitabi sekarang ngaji minal Youtube. Lebih banyak yang bertanya lewat Google daripada bertanya lewat para ustadz dan kiai. Bahkan ada lagi yang lebih canggih lagi. Ada aplikasi buatan orang luar namanya ChatGPT. Ini aplikasi begitu canggih bahkan bisa membuat skripsi atau karya tulis hanya dengan mengetik apa judul yang dituju,’’ ungkapnya.



Peradaban akan terus bergerak maju menyesuaikan zaman. Tidak bisa menolak kemajuan peradaban. Oleh karena itu, lanjutnya, perlu kiranya menyesuaikan kemajuan peradaban tersebut. "Perlu kita mengikuti perkembangan peradaban. Peradaban hari ini adalah peradaban digital, maka jangan sampai kita termakan hoaks dan adu domba media. Apalagi sekarang masuk dalam suasana politik, sesuai dengan perintah ketua umum PBNU, siapa pun orang yang berpolitik mengatasnamakan NU, itu tidak dibenarkan,’’ tegasnya.

 


Ditambahkan, karena peradaban hari ini dan ke depan adalah bermula dari perkembangan sosial dan politik, maka berpolitik lah secara cerdas dan santun. NU tidak fanatik terhadap politik, namun tidak juga apatis terhadapnya.

 


’’Hasil dari politik hari ini, adalah penentuan peradaban masa depan. Maka, cerdaslah dalam memilih pemimpin masa depan yang dapat bermanfaat dan maslahat untuk umat,’’ terangnnya di hadapan sekitar 250 peserta yang terdiri atas santri, guru, warga sekitar, dan undangan dengan moderator Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Kabupaten Serang Kiai Abdul Hay Nasuki itu.



Sedangkan pemateri lainnya adalah Ketua Pimpinan Wilayah Rijalul Ansor Banten Hamdan Suhaemi. Dia menyampaikan, manusia sejatinya adalah makhluk sosial. Makhluk yang membutuhkan bantuan dari orang lain. Berawal dari lingkup kecil inilah awal mula peradaban manusia terjadi.’’Di Indonesia sendiri sudah dari dulu masyarakatnya kuat bersosial. Terbukti dengan adanya gotong royong,’’ ujarnya di depan hadirin di antaranya Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Serang Gus Muhammad Robi UZT itu.



Dijelaskan, untuk peradaban Islam di Banten, sangat kental dan pesat sejak dulu. Baik sosial maupun politik. Di Banten sudah dihiasi berbagai macam peristiwa. Dan yang terkenal adalah penaklukan Banten yang dilakukan oleh Sultan Maulana Hasanuddin.



"Sosial politik sejak dulu sering mengiringi perkembangan peradaban di sini. Peristiwa pertarungan Sultan Maulana Hasanuddin dengan Prabu Pucuk Umun menjadi salah satu contohnya,’’ tutur Hamdan. (Dendy Ramdan Ilahi)


Nasional Terbaru