• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Kamis, 2 Mei 2024

Tokoh

KH Ma’ruf Amin; Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, Banten (3)

Ngaji dari Ayahnya, Kiai Amin, yang Belajar ke Makkah 15 Tahun

Ngaji dari Ayahnya, Kiai Amin, yang Belajar ke Makkah 15 Tahun
KH Ma'ruf Amin. (Ist)
KH Ma'ruf Amin. (Ist)

SANAD keilmuan KH Ma’ruf Amin bersambung dengan jalur para ulama Nusantara yang mendirikan Nahdlatul Ulama (NU). Pertama-tama, Ma’ruf belajar kepada ayahnya, Kiai Muhammad Amin, yang terkenal sebagai ahli fiqih. Kiai Amin belajar di Makkah selama 15 tahun, antara lain mengambil sanad keilmuan dari Sayyid Alawi Al-Maliki di Makkah. Kiai Amin menjadi guru banyak kiai di seputar Banten, mengajarkan kitab al-Mahalli, Tuhfah, Al-Muhadzdzab, dan lain-lain.

 


Lalu Ma’ruf belajar kepada kakeknya dari Ibu, Kiai Muhammad Ramli, yang mengambil sanad keilmuannya di Makkah, antara lain, dari Syekh Mahfuzh At-Tarmasi, ulama asal Tremas, Pacitan yang menjadi guru para

ulama NU. Kiai Ramli memberinya ijazah doa-doa yang diamalkan

Ma’ruf sampai sekarang.



Lalu ia belajar sebentar di Perguruan Islam Citangkil, Cilegon, sebelum melanjutkan penjelajahan ilmunya ke Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Sepulang dari Tebuireng, Ma’ruf yang masih haus ilmu. Ia belajar secara tabarrukan di tiga pesantren, yaitu di Caringin (Labuan, Pandeglang), Petir (Serang), dan Pelamunan (Serang).

 


Setelah bermukim di Jakarta, ia melanjutkan pencarian ilmunya kepada Kiai Ahmad Mi’an dan Kiai Usman Perak di Masjid Al-Fudlola, sebuah masjid yang bersejarah di Tanjung Priok, Jakarta Utara.



Ia juga mengambil sanad keilmuan dari Habib Ali bin Husein Al-Attas yang dikenal sebagai Habib Ali Bungur. Dengan kajian berbagai kitab yang komprehensif itu, Ma’ruf memiliki bekal yang matang dalam mengembangkan dirinya sebagai ulama. Perkembangan keilmuannya bahkan diakui oleh ayahnya sendiri.



’’Kalau ada ajaran bahwa seorang ayah boleh sungkem pada anaknya, maka saya akan menjadi orang pertama yang akan sungkem pada Ma’ruf,” ujar Kiai Amin. (M Izzul Mutho)

 


Sumber: Buku KH Ma’ruf Amin Santri Kelana Ulama Paripurna, penulis Iip Yahya


Tokoh Terbaru